Advertisement

Promo November

Penyebab dan Cara Menenangkan Bayi Menangis Saat Tidur

Tri Indah Lestari (ST22)
Rabu, 07 Juni 2023 - 07:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Penyebab dan Cara Menenangkan Bayi Menangis Saat Tidur Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Bayi yang tiba-tiba menangis saat tidur sering terjadi dan hal tersebut menjadi sesuatu yang normal.

Melansir dari Sleep, Dr. Abhishek Reddy, seorang dokter spesialis psikiatri anak dan remaja serta pengobatan tidur menjelaskan bahwa pada tahun pertama, bayi akan menangis saat tidur atau tepat setelah bangun karena siklus tidur belum terbentuk dengan baik.

Advertisement

“Pada tahun kedua, siklus tidur perlahan-lahan mulai terbentuk. Banyaknya perubahan siklus tidur pada bayi membuat mereka terbangun di antara tidur siang dan menangis, baik karena lapar atau popoknya perlu diganti, ” imbuhnya.

Selain menjadi pertanda lapar atau perlu mengganti popok, bayi menangis saat tidur merupakan hal yang normal.

“Bahkan ketika semuanya sempurna, mereka tetap bangun. Penelitian menunjukkan ini berkaitan dengan perubahan secara bertahap dari tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) ke non-REM ke REM, yang akhirnya membuat bayi bangun dari tidurnya” jelas Dr. Abhishek Reddy.

Baca juga: Ini Tips Menjaga Tubuh Tetap Fit dan Produktif Pascapandemi

Mimpi buruk atau gangguan tidur seperti night terror juga bisa menjadi penyebab bayi menangis saat tidur. Medical News Today melaporkan kemungkinan night terror terjadi pada bayi berusia 18 bulan ke atas dan kemungkinan terjadi lebih tinggi saat anak sakit atau kurang tidur.

Cara menenangkan bayi yang menangis saat tidur

Bayi belum memiliki kemampuan untuk menenangkan diri namun tangis akan mereda setelah diberi minum susu, popoknya diganti, diberi makan, atau digendong.

Seperti yang dilaporkan dalam Medical News Today terdapat sejumlah cara untuk menenangkan bayi yang menangis saat tidur. Misalnya saat bayi menangis sebentar dalam tidurnya, mereka biasanya akan tenang sendiri, justru dengan menggendong akan membangunkan mereka.

Apabila tangisan masih berlanjut, cobalah berbicara secara lembut kepada bayi atau mengusap punggung atau perutnya. Cara ini dilakukan untuk membantu mengalihkan bayi masuk ke tahap tidur yang berbeda dan membantu agar tangisan berhenti.

Bayi yang tidur saat menyusu memungkinkan mereka merasa lebih nyaman namun diikuti risiko bayi terbangun lebih tinggi.

Mengamati serta mengidentifikasi pola tidur bayi juga dapat membantu. Misalnya beberapa bayi akan mengeluarkan tangisan lembut saat mereka tidur lelap atau sesaat sebelum bangun, sehingga lebih mudah untuk mengetahui penyebab tangisannya.

Tak jarang bayi akan menangis dalam tidurnya saat sakit atau tumbuh gigi. Kondisi ini tak jarang membuat mereka terbangun dari tidurnya.

Dr. Abhishek Reddy menambahkan bayi yang menangis kemudian tidak ditenangkan akan sulit untuk kembali tidur. Hal itu bisa juga menjadi pertanda masalah kesehatan lainnya. “Anak-anak yang tidak [ditenangkan], untuk alasan apa pun, mungkin mereka memiliki masalah perkembangan saraf, infeksi yang signifikan, atau penyebab medis lainnya, mereka akan kesulitan untuk kembali tidur atau bahkan tidak dapat ditenangkan” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset

News
| Jum'at, 22 November 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement