Advertisement

Mengenal Manfaat dan Perbedaan Antara Deep Sleep dengan REM Sleep

ST22
Sabtu, 13 Mei 2023 - 11:17 WIB
Jumali
Mengenal Manfaat dan Perbedaan Antara Deep Sleep dengan REM Sleep Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tidur atau kondisi dimana tubuh dalam posisi rebah dan mata tertutup namun nyatanya tidur tidak sesederhana itu. Setiap harinya kita menjalani siklus tidur yang terdiri dari beberapa tahapan.

BACA JUGA: Tips Agar Tidur Lebih Nyenyak

Advertisement

Mengutip dari Psychology Today satu siklus tidur sekitar 90 menit dan biasanya selama tidur terjadi empat hingga enam siklus per malam.

Ada sejumlah perbedaan versi tahap tidur tetapi yang umum ditemui terdiri atas lima tahap yakni drifting off, light sleep, dream sleep, dan deep sleep. Empat tahap tersebut kemudian dikenal sebagai non-REM (Rapid Eye Movement) stages, sebab REM sleep terjadi pada tahap lima.

Setiap orang memiliki siklus tidur yang berbeda namun mayoritas orang dewasa hanya mampu memasuki tahap tidur deep sleep sekitar 13 hingga 20 persen, kira-kira jika tidur selama delapan jam sehari berarti fase deep sleep terjadi sekitar 62 sampai 110 menit. Sejumlah siklus membuat seseorang memiliki deep sleep lebih lama beberapi lagi REM sleep.

Lantas apa sebenarnya yang membedakan antara tahap tidur Deep Sleep dengan REM Sleep? simak rangkuman dari berbagai sumber berikut untuk mengetahui ciri dan manfaat dari dua tahap tidur ini.

Deep Sleep

Deep sleep disebut pula sebagai “slow waves sleep” (SWS) atau tidur delta, yakni tahapan ketika seseorang benar-benar tertidur. Tahapan ini ditandai dengan:
- Detak jantung dan pernapasan menjadi lebih lambat seraya otot mulai rileks
- Gelombang otak menjadi yang lebih lambat saat tidur
- Deep sleep bersumber dari lobus frontal pada tahap ini otak berada di tahap yang paling terkoordinasi, menilai dari gelombang otak yang sinkron satu sama lain.
- Sulit untuk dibangunkan bahkan dengan suara keras.

Selama tahapan ini berlangsung sejumlah manfaat seperti "Resonansi saraf" yang terjadi dapat membantu sistem limfatik membersihkan otak sehingga dapat mengurangi potensi penyakit Alzheimer.

Tahap ini dikenal pula sebagai tahap penyembuh karena terjadi pertumbuhan dan perbaikan jaringan serta tulang, pemulihan energi, meregenerasi sel serta memperkuat imun tubuh, meningkatkan suplai darah ke otot, dan sejumlah manfaat lainnya. Seiring bertambah usia dan perubahan hormon waktu tidur ini pun akan berkurang seiring.

REM Sleep

Selama tidur REM, mata akan bergerak dengan cepat ke berbagai arah tentunya dengan kondisi mata tertutup namun otak tidak akan menerima informasi visual apapun dari mata. Tahan ini ditandai dengan:
- Mengalami mimpi saat aktivitas otak meningkat ke kondisi terjaga
- Detak jantung meningkat mendekati kondisi terjaga
- Pernapasan menjadi lebih cepat dan bahkan tidak teratur
- Anggota tubuh mungkin menjadi lumpuh sementara sebab otot tubuh masih dalam kondisi rileks.
- Tak jarang membuatmu beberapa kali terbangun lalu kembali tidur dengan cepat namun tenang saja hal tersebut normal dan kamu tidak mengurangi manfaat dari tidur.

Meski terkesan seperti tidur yang kurang nyenyak ternyata REM sleep memiliki manfaat yang baik untuk belajar sebab tahapan ini memperkuat ingatan pada malam usai kamu mempelajari hal baru. Menariknya REM berfokus pada ingatan sosial-emosional dan bahkan mampu menyelamatkan ingatan yang terlupakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement