Advertisement
Kenali Jerawat Hormonal yang Bisa Dialami Hingga Menopause

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Musuh permasalah kulit wajah sejuta umat adalah jerawat. Meskipun kecil namun menyakitkan dan kehadirannya mampu merusak tampilan wajah.
Jerawat begitu sulit ditangani, termasuk cara menghilangkan bekasnya.
Advertisement
Beberapa penyebab jerawat umumnya karena penumpukkan debu atau kotoran di wajah misalnya membiarkan riasan semalaman, produk perawatan wajah yang tidak cocok, gaya hidup yang tidak sehat, dan sejumlah penyebab lainnya.
Salah satu penyebab lainnya ialah akibat hormon tepatnya perubahan antara hormon estrogen, progesteron, ataupun testosteron pada tubuh sehingga terjadi peningkatan jumlah minyak pada wajah.
Tak seperti jerawat biasa, jerawat hormonal tak hanya perkara siklus menstruasi namun perubahan hormon tersebut dapat dipicu pula oleh pola tidur, mengonsumsi pil KB, serta tingkat stres.
Baca juga: Radiasi Sinar UV Ekstrem Melanda Wilayah Indonesia, Catat Lokasinya
Mengetahui perbedaan jerawat dapat mempermudah untuk menangani permasalahan kulit wajah ini. Sejumlah hal yang dapat diperhatikan untuk mengenali jerawat hormonal ialah sebagai berikut:
- Umumnya terjadi pada wanita
Meski tidak terbatas pada wanita atau pria saja, namun jerawat hormonal sebagian besar terjadi pada wanita terutama saat hamil maupun wanita yang mengalami menopause.
Melansir dari Healthline seorang yang memiliki kulit berminyak serta rentan berjerawat selama usia 20 hingga 30-an berpotensi akan mengalami jerawat hormonal hingga masa menopause.
- Lokasi munculnya jerawat hormonal
Cara pertama yang paling mudah untuk mengenali jerawat hormonal ialah lokasi munculnya jerawat, waspada jika jerawat muncul di bagian garis rahang, leher, punggung, bahu, dan dada.
- Identifikasi bentuk jerawat hormonal
Cara selanjutnya yakni dengan mengidentifikasi bentuk jerawat hormonal. Jenis jerawat ini biasanya akan menyebabkan lesi atau merusak jaringan kulit hingga meradang dan menjadi merah, nyeri atau perih dan biasanya muncul di area pipi.
Selain itu jerawat hormonal dapat diidentifikasi menilai dari adanya komedo atau komedo putih, papula dimana jaringan kulit terangkat dengan diameter sekitar 2-5 mm, pustula yakni benjolan kulit berisi nanah, berdiameter sekitar 2-5 mm. Hingga kista, sebuah kantong di bawah kulit yang berisi cairan.
- Cara menanganinya
Berbeda dengan jerawat biasa, kondisi kulit kali ini dapat diredakan misalnya seperti mengonsumsi pil KB untuk membantu menstabilkan kadar hormon, Spironolakton obat yang kerap kali digunakan salah satunya untuk menstabilkan hormon dan menurunkan kadar testosteron, konsisten dengan rutinitas skincare, pilihlah produk perawatan yang non-komedogenik, serta turut jaga pola hidup sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 30 Juni 2025: DIY Hujan Cerah Berawan
- Lokasi Penjemputan Penumpang Bus Sinar Jaya Rute Malioboro ke Pantai Baron Gunungkidul Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Libur Panjang 1 Sura: Kaliurang, Suraloka Zoo hingga Ibarbo Park Banjir Pengunjung
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Jadwal DAMRI Tujuan ke Bandara YIA Kulonprogo Hari Ini Senin 30 Juni 2025
Advertisement
Advertisement