Advertisement

Terlalu Cantik untuk Dimakan, Wanita Ini Simpan Telur Paskah Selama 63 Tahun

Lajeng Padmaratri
Minggu, 09 April 2023 - 19:27 WIB
Lajeng Padmaratri
Terlalu Cantik untuk Dimakan, Wanita Ini Simpan Telur Paskah Selama 63 Tahun Seorang nenek buyut telah menyimpan telur Paskah selama 63 tahun karena menurutnya terlalu cantik untuk dimakan. - Mirror

Advertisement

Harianjogja.com, WALES—Seorang nenek buyut telah menyimpan telur Paskah selama 63 tahun karena menurutnya terlalu cantik untuk dimakan. Tak tanggung-tanggung, dia membayar sekitar £80 atau Rp1,3 juta tiap bulan untuk penyimpanan agar telur itu tetap awet dan tidak rusak.

Pemilik telur paskah itu, Hillion Fern, mendapatkannya dari sang ayah saat berusia 13 tahun. Ayahnya membelikan telur paskah cantik dari toko lokal bernama Sharps di Warwickshire, Inggris. Saking cantiknya, ia tidak langsung melahapnya dan justru menyimpannya hingga kini.

Advertisement

Melansir Mirror, telur paskah milik Hillion itu merupakan cokelat berbentuk telur yang dihias dengan lapisan gula berbentuk daffodil dan berisi permen dan cokelat. Meskipun ia mengaku sebagai penggemar cokelat, namun perempuan itu tak rela untuk memakannya.

Pensiunan pekerja satwa liar itu mengatakan dia masih ingat hari ketika dia diberi telur pada tahun 1960. Saat itu, ia berpikir akan menyimpannya sampai Whitsun atau Hari-hari Pentakosta.

“Tapi kemudian saya tidak pernah memakannya, jadi saya berpikir, 'Oh, saya akan menyimpannya sampai Natal' dan kemudian Natal datang dan pergi. Menjadi sedikit tantangan setelah itu untuk melihat berapa lama saya bisa bertahan," ujarnya.

Hingga kini, dia telah bertahan selama 63 tahun dan tidak memiliki rencana untuk menyerah pada godaan memakannya. Ia sendiri cukup terkesan dengan tekadnya karena selalu menyukai cokelat.

"Ada sesuatu yang istimewa tentang telur yang ingin saya simpan dan setelah beberapa saat menjadi terlalu berharga untuk dimakan,” kata nenek dari empat cucu dan satu cicit ini.

Telur tersebut disimpan saat ini di sebuah gudang penyimpanan di Warwickshire. Meskipun dia tidak lagi tinggal di daerah tersebut dan pindah ke Wales, ia sering datang untuk mengecek telurnya.

"Lapisan gula berbentuk daffodil itu dulunya berwarna kuning cerah, tapi sekarang sudah agak coklat. Telurnya masih utuh dan semua coklat serta permen masih ada di dalamnya,” kata dia.

"Saya tidak bisa memakannya sekarang, bahkan jika saya mau, tapi sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga dan saya akan menyimpannya selamanya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Mirror

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement