Advertisement
Temui Penggemar di Alun-Alun Jogja, Pemeran Film Horor Qorin Suarakan Isu Perempuan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Para pemain film horror Qorin menemui para penggemarnya di Pendopo Lawas, Alun-Alun Utara, Kota Jogja, Minggu (4/12/2022) malam. Mereka menceritakan pesan penting dalam film horror tersebut salah satunya menyuarakan isu perempuan.
Para pemain yang hadir menyapa warga dalam kesempatan itu antara lain Omar Daniel, Zulfa Maharani, Aghniny Haque, Naimma Aljufri, Cindy Nirmala, Putri Ayudya dan Mahardika Yusuf. Mereka melakukan komunikasi dengan para pengunjung yang berada di sisi timur Alun-Alun Utara Jogja dan berdiskusi terkait film tersebut.
BACA JUGA : Bikin Merinding, Film Horor Baru Ceritakan Soal Rumah
Ia menambahkan dengan horor menjadi salah satu sarana menyuarakan hal penting yang berkembang di sosial masyarakat, termasuk ada isu masalah kekerasan seksual. Dalam film ini mengangkat isu perempuan di pesantren untuk berani menyuarakan hak-haknya agar lebih didengarkan di tengah masyarakat.
Film Qorin menceritakan kisah Zahra Qurotun Aini yang diperankan oleh Zulfa Maharani, seorang siswi di asrama putri. Sudah hampir enam tahun tinggal di asrama khusus putri, Zahra selalu menjadi siswi teladan dengan segudang prestasi di sekolah. Zahra menjadi ambisius dan rela menuruti apa pun perintah Ustad Jaelani, gurunya, demi mendapatkan nilai tinggi. Termasuk menerima tugas menjaga seorang siswi baru terkenal nakal bernama Yolanda diperankan Aghniny Haque dan mengajak para siswi melakukan ritual Qorin.
Zahra tidak menyangka setelah menjalani kedua tugas itu, ia mulai mendapatkan teror dan sering mengalami hal-hal mistis di asrama putri. Kejanggalan tak hanya dialami oleh Zahra karena Umi Hana, istri Ustad Jaelani, pun menemukan keanehan-keanehan pada gelagat dan benda-benda yang disimpan oleh suaminya. Meski bukan film religi, namun dalam tayangan film ini dibumbui agama.
BACA JUGA : Siap-Siap Halloween, Berikut Rekomendasi Film Horor
Aghniny Haque mengaku berperan sebagai santri di pesantren dalam film tersebut butuh fisik dan otak yang cukup karena proses syuting dilakukan dari pagi hingga pagi. “Persiapan sekitar sebulan dilatih, belajar ngaji,” katanya.
Hal yang juga disampaikan Omar Daniel yang dalam film tersebut ia mendapatkan peran cukup berat sebagai seorang ustaz. Baginya meski horor, namun Qorin bukan sekadar untuk menakut-nakuti, akan tetapi banyak pesan di dalamnya. “Sehingga kami benar-benar harus riset dan survei dan sangat hati-hati ketika ambil tindakan [proses syuting[,” ucapnya.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tetap Waspada! Ini 5 Aturan Baru soal Prokes pada Masa Transisi Endemi Covid-19
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement