Advertisement
Kanker Prostat Juga Bisa Dialami Wanita, Ini Penjelasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Bukan hanya pria, wanita juga mungkin saja terkena kanker prostat, meskipun sangatlah jarang terjadi.
Prostat sejatinya bukan bagian dari anatomi wanita, tetapi ada kelenjar dan saluran di bagian depan vagina yang biasa disebut prostat wanita. Sebenarnya ini adalah kelenjar sneke.
Mengutip laman Medicalnewstoday, kelenjar sneke memiliki beberapa sifat yang sama seperti prostat pada pria. Contohnya, keduanya mengandung antigen spesifik prostat (PSA) dan PSA fosfatase, dua enzim yang bisa menjadi tanda kesehatan.
Jadi wanita yang alami kanker kelenjar sneke, mungkin disebut-sebut alami kanker prostat. Karena kelenjar prostat hanya terdapat pada pria, letaknya di antara kandung kemih dan penis.
Kelenjar sneke umumnya dikenal sebagai G-spot. Sebuah kelenjar dan juga saluran yang punyai peran penting dalam sistem kemih wanita.
Prevalensi kanker prostat wanita Berdasarkan penelitian tahun 2017 lalu, kanker prostat pada wanita sangatlah jarang terjadi. Bahkan penelitian tahun 1994 lalu mengungkap bahwa kanker kelenjar sneke ini membahas sekitar 0,003 persen dari semua kasus yang dilaporkan di saluran kemih atau area genital wanita.
Gejala kanker prostat pada wanita
Biasanya dokter akan langsung menyadari kanker prostat pada wanita dengan gejala yang timbul, karena sangatlah langka. Salah satu tandanya adalah munculnya nyeri dan tumor. Berikut gejala kanker prostat wanita:
1. Munculnya kista dan abses
Ketika kelenjar sneke salurannya tersumbat karena peradangan dan pembengkakan, akan muncul kista dan abses. Biasanya muncul pada wanita berusia sekitar 30-40 tahun.
Gejalanya seperti:
- Massa yang terlihat atau teraba
- Rasa sakit saat buang air kecil ataupun berhubungan seksual Keputihan yang tidak normal
- Kesulitan buang air kecil
2. Infeksi
Umumnya, dokter mengenali kanker prostat wanita sebagai infeksi uretra, meskipun penelitian menyebut ini sebagai infeksi kelenjar sneke.
Dalam hal ini, Medicalnewstoday menyebut, infeksi memiliki cara pengobatan yang berbeda jika dibandingkan dengan infeksi salueran kemih lainnya.
3. Adenofibroma
Adenofibroma merupakan pertumbuhan non-kanker yang biasanya terbentuk di jaringan kelenjar atau fibrosa. Ini juga bisa terbentuk di kelenjar sneke.
4. PCOS
Pada sindrom ovarium polikistik (PCOS) kondisi ini berhubungan dengan obesitas, infertilitas dan hirsutisme atau pertumbuhan rambut yang berlebihan serta munculnya jerawat.
Gejala PCOS meliputi:
- Menstruasi tidak teratur
- Pertumbuhan rambut abnormal
- Penggelapan kulit
- Jerawat
- Obesitas
- Kista
- Penipisan rambut
- Infertilitas
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Dishub Semarang: Sopir Truk Kecelakaan Maut di Ngaliyan Langgar Jam Operasional
- 500 Personel Tim Gabungan Amankan Uji Coba Persijap Vs PSIS Semarang
- Waduh! Jalan Kelok 18 di Yogyakarta Belum Bisa Dibangun, Dana IDB Belum Cair
- Beda Sikap Soal RUU Kesehatan, IDI Solo Komitmen Jalankan Putusan Pemerintah
Berita Pilihan
Advertisement

Swiss-Belboutique Yogyakarta Menyerahkan Donasi Hasil Penjualan Paket Buka Puasa 2023
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dinsosnakertrans Jogja Kaget, Korban PHK Satpol PP Tak Pegang Kontrak Kerja
- Sudah Rukun, PSHT dan Brajamusti Kerja Bakti Bareng Polda DIY Bersihkan Tamsis Jogja
- Hore! DLH Kulonprogo Bakal Hibahkan Motor Roda Tiga ke Bank Sampah
- Ajukan Banding, Koruptor Stadion Mandala Krida Justru Dihukum Lebih Berat
- TPST Tamanmartani Dilengkapi Fasilitas Pengolahan Kompos & Conblock Plastik
Advertisement
Advertisement