Advertisement
Dokter Sebut Cegah Stroke dengan Perkuat Germas Hidup Sehat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gerakan masyarakat (germas) hidup sehat perlu terus digaungkan untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM), salah satunya stroke.
Dokter spesialis saraf Untung Gunarto mengatakan salah satu upaya memelihara kesehatan jantung adalah dengan menerapkan gerakan hidup sehat seperti aktif bergerak, olahraga, menjaga pola makan, dan tidak merokok.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Perilaku hidup sehat tersebut, kata dia, sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus menggalakkan Germas Hidup Sehat guna mencegah penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, diabetes dan lain sebagainya.
Setiap 29 Oktober diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia. Ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit stroke.
"Misalkan mengingatkan kepada masyarakat bahwa setiap menit sangat berharga saat seseorang terkena serangan stroke, sehingga seseorang yang terkena serangan stroke harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis," katanya.
Dia mengatakan, jika penderita stroke mendapatkan penanganan dalam waktu cepat maka dapat mengurangi risiko kematian dan kecacatan.
"Jika bisa sebelum tiga jam dari waktu awal serangan sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, harus mengoptimalkan waktu, karena tidak ada upaya penanganan lain untuk pertolongan pertama selain membawa penderita ke rumah sakit," katanya.
Dokter Untung juga menjelaskan, seseorang perlu segera dibawa ke rumah sakit jika merasakan sejumlah gejala stroke. Adapun gejala stroke seperti senyum yang tidak simetris, gerakan separuh anggota tubuh melemah, kesulitan berbicara, kebas atau kesemutan separuh tubuh, rabun atau pandangan mata kabur dan sakit kepala hebat.
"Peringatan Hari Stroke Sedunia jadi pengingat bagi masyarakat untuk segera membawa penderita stroke ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda serangan stroke, seperti lemah, kebas, bicaranya terganggu dan tanda-tanda lainnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mulai 2024, Pedagang Teras Malioboro 2 Akan Dipindah ke Dua Lokasi Ini
- Bencana di DIY Terus Meningkat 3 Tahun terakhir, Tanah Longsor Paling Sering di Kulonprogo
- Remaja Masjid Cabuli 20 Anak, Bupati Sleman: Hukum Seberat-beratnya!
- Talkshow Kebangsaan Peran Tionghoa bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia Ceritakan Kepahlawanan
- Sempat Oleng, Truk Terguling di Jalan Daendels
Advertisement
Advertisement