Advertisement

Kamu Perlu Tahu! Ini 6 Efek Vaksin bagi Lansia

Annasa Rizki
Rabu, 29 September 2021 - 07:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kamu Perlu Tahu! Ini 6 Efek Vaksin bagi Lansia Seorang lansia sedang berada di rumah usai divaksin Covid-19. - ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Berdasarkan survei Kaiser Family Foundation (KFF) kepada para lansia di Amerika, sebanyak 59 persen lansia umur 50 tahun ke atas takut melakukan vaksin karena khawatir efek sampingnya.  

Berita bagusnya adalah vaksin Covid-19 memberikan lebih sedikit efek pada lansia daripada orang yang lebih muda.

Advertisement

Vaksin Covid-19 memberikan efek yang berbeda pada usia yang berbeda. Efek samping seperti pegal-pegal pada lengan, nyeri sendi, sakit kepala, dan kelelahan adalah gejala paling umum.  

Berikut ini gejala yang paling umum terjadi berdasarkan U.S. Centers for Disease Control and Prevention

Efek Samping pada lansia 65+ setelah vaksin Moderna (dosis kedua) 

1. Sakit pada bekas suntikan (83,4 persen) 

2. Kelelahan (58.4 persen) 

3. Sakit kepala (46.4 persen) 

4. Nyeri otot (46.9 persen) 

5. Nyeri sendi (34.9 persen) 

6. Meriang (30.6 persen) 

7. Gejala lain setelah vaksin Moderna yaitu mual hingga muntah (11,8 persen) dan demam (10,2 persen). 

 

Efek samping pada usia di atas 55 tahun setelah vaksin Pfizer-BioNTech (dosis kedua)  

1. Sakit pada bekas suntikan (66.1 persen) 

2. Kelelahan (50.5 persen) 

3. Sakit kepala (39.0 persen) 

4. Nyeri otot (28.7 persen) 

5. Meriang (22.7 persen) 

6. Nyeri sendi (18.9 persen) 

7. Demam (10.9 persen), diare (8.3 persen), dan muntah (0.7 persen) tergolong gejala yang jarang terjadi setelah vaksin Pfizer-BioNTech. 

8. Efek samping pada usia di atas 55 tahun setelah vaksin Pfizer-BioNTech (dosis kedua) 

9. Sakit pada bekas suntikan (33.3 persen) 

10. Sakit kepala (30.4 persen) 

11. Kelelahan (29.7 persen) 

12. Nyeri otot (24.0 persen) 

13. Mual (12.3 persen) 

14. Demam (3.1 persen) 

Dalam kebanyakan kasus, efek samping terkait vaksin hilang setelah 1-3 hari. Hubungi tenaga medis ataupun dokter apabila efek bertahan lama. Selain itu, apabila pada bekas suntikan menjadi kemerahan dan bengkak setelah 24 jam, CDC menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement