Advertisement

Ini Cara Mengurangi Konsumsi Gula Berlebih, Meningkatkan Dopamin Menjaga Keseimbangan Tubuh

Maharani Dwi Puspita Sari
Rabu, 23 Juli 2025 - 10:57 WIB
Maya Herawati
Ini Cara Mengurangi Konsumsi Gula Berlebih, Meningkatkan Dopamin Menjaga Keseimbangan Tubuh Ilustrasi mengatur konsumsi gula untuk kesehatan tubuh. Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Saat tubuh merasa lemas dan stres, seseorang akan lebih mudah memilih konsumsi gula dengan alasan untuk menciptakan suasana hati yang senang.

Hal ini berkaitan dengan dopamin, berupa zat kimia otak yang berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti gerakan, suasana hati, dorongan untuk bertindak, serta sistem penghargaan yang membuat seseorang merasa puas atau senang.

Advertisement

Dilansir dari Times Of India, Selasa (22/7/2025), dopamin dapat diciptakan secara alami dengan cara menghindari dan mengganti konsumsi gula atau makanan manis. Cara ini dilakukan melalui beberapa hal yang mampu membuat tubuh lebih seimbang dan mampu menghindari konsumsi gula secara berlebihan. Simak 5 cara mengurangi konsumsi gula untuk meningkatkan dopamin secara alami:

Ganti konsumsi gula dengan makanan bernutrisi

Tanpa disadari, banyak orang yang menginginkan konsumsi gula saat tubuh kekurangan energi atau mengalami stres. Untuk meredamnya, Anda dapat mengonsumsi makanan tinggi protein seperti telur, kacang-kacangan, dan yogurt, yang mampu memberi rasa kenyang lebih lama serta membantu menstabilkan kadar gula darah. Selain itu, makanan ini mendukung produksi dopamin secara alami dan membuat tubuh menjadi tidak bergantung pada gula.

Perhatikan kandungan tersembunyi dalam makanan olahan

Makanan dan minuman kemasan, banyak mengandung gula tambahan yang sengaja tidak diperlihatkan secara jelas. Dalam hal ini, Anda diminta untuk membaca label gizi secara teliti dan mengenali nama lain dari gula seperti sirup jagung, glukosa, sukrosa.

Cara ini bermanfaat agar Anda lebih teliti dalam memilih produk dan menghindari asupan gula harian. Langkah ini berperan penting dalam membentuk pola makan yang lebih terkendali.

BACA JUGA: Sound Horeg Berbahaya untuk Pendengaran, Simak Penjelasan Dokter THT

Lakukan olahraga secara rutin

Olahraga tidak hanya baik bagi kesehatan fisik, tetapi juga untuk otak. Aktivitas olahraga seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda mampu merangsang produksi dopamin dan serotonin, sehingga membuat suasana hati lebih stabil.

Saat tubuh merasa bahagia, dorongan untuk mencari pelarian dengan mengonsumsi makanan manis akan berkurang. Hal ini dapat Anda manfaatkan untuk berolahraga secara rutin, agar tubuh dan pikiran terlatih untuk merasa cukup tanpa perlu mengonsumsi makanan manis yang berlebihan.

Tidur dalam waktu yang cukup

Kurangnya waktu tidur membuat tubuh lebih rentan terhadap rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon ghrelin dan leptin, yang berfungsi untuk mengatur rasa lapar serta kenyang.

Selain itu, waktu tidur yang kurang cukup mampu menurunkan kadar dopamin dan membuat tubuh merasa lelah. Maka dari itu, Anda disarankan untuk tidur dalam waktu yang cukup, agar tubuh lebih mampu mengatur nafsu makan secara alami.

Melatih kesadaran diri dan pilih alternatif makanan manis yang sehat

Banyak orang mengonsumsi gula karena adanya kebiasaaan dan dorongan emosional. Dalam hal ini, Anda dapat melatih mindfulness atau kesadaran diri untuk membantu mengenali waktu yang tepat untuk mengonsumsi gula.

Untuk meredamnya, Anda dapat mengalihkannya dengan mengonsumsi buah segar sebagai camilan. Cara seperti ini dapat dilakukan secara bertahap, untuk mengubah pola makan yang jauh lebih sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pesta Pernikaan Putri Pendiri Apple, Steve Jobs Telan Anggaran Rp101,1 Miliar

News
| Rabu, 23 Juli 2025, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Dubes RI untuk Kanada Muhsin Syihab Temui Pahlawan Budaya Indonesia

Wisata
| Rabu, 23 Juli 2025, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement