Advertisement
Meski Rentan Pembengkakan, Menggaruk Kulit yang Gatal juga Ada Manfaatnya, Lho!

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Para peneliti menemukan hak spesial di balik menggaruk. Meskipun itu memperburuk peradangan dan pembengkakan kulit, namun menggaruk juga memiliki manfaat tertentu.
Hasil penelitan terbaru tersebut diterbitkan dalam jurnal Science. Para peneliti meneliti bagaimana gatal memengaruhi kulit tikus dengan dermatitis kontak alergi, sejenis eksim. Demikian dikutip dari Medical Daily, Senin (3/2/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Ingin Kulit Terlihat Segar? Lakukan 8 Langkah Perawatan Ini
"Menggaruk sering kali menyenangkan, yang menunjukkan bahwa, agar dapat berevolusi, perilaku ini harus memberikan semacam manfaat. Penelitian kami membantu menyelesaikan paradoks ini dengan memberikan bukti bahwa menggaruk juga memberikan pertahanan terhadap infeksi bakteri pada kulit," kata penulis senior Daniel Kaplan dalam rilis berita.
Untuk uji coba tersebut, para peneliti menggunakan alergen pemicu gatal untuk memicu gejala eksim di telinga tikus normal. Sementara beberapa tikus dibiarkan menggaruk, yang lain dilarang menggaruk menggunakan kalung kecil, mirip dengan yang digunakan oleh anjing.
Hasilnya mengejutkan: tikus yang menggaruk mengalami pembengkakan, kulit meradang yang dipenuhi sel imun yang disebut neutrofil, sementara mereka yang tidak dapat menggaruk mengalami peradangan yang jauh lebih ringan. Hal ini menegaskan bahwa menggaruk memperburuk iritasi kulit daripada meredakannya.
Para peneliti menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena menggaruk gatal memicu reaksi berantai di kulit. Saraf perasa nyeri melepaskan zat kimia yang disebut substansi P, yang mengaktifkan sel mast atau sel imun yang mengatur peradangan dan gatal.
Biasanya, sel mast merespons alergen, menyebabkan rasa gatal dan pembengkakan ringan. Namun, menggaruk memicu gelombang aktivasi kedua melalui substansi P, yang mengintensifkan peradangan dan membuat rasa gatal semakin parah.
Namun, sel mast tidak hanya menyebabkan iritasi, tetapi juga membantu melawan bakteri dan kuman lainnya. Hal ini membuat para peneliti penasaran untuk mengetahui apakah menggaruk benar-benar memengaruhi mikrobioma kulit.
Dalam percobaan lebih lanjut, tim menunjukkan bahwa menggaruk mengurangi jumlah Staphylococcus aureus, bakteri paling umum yang terlibat dalam infeksi kulit.
"Temuan bahwa menggaruk meningkatkan pertahanan terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa hal itu dapat bermanfaat dalam beberapa konteks. Namun, kerusakan yang ditimbulkan oleh garukan pada kulit mungkin lebih besar daripada manfaat ini jika gatalnya kronis," kata Kaplan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Serangan Hama Tikus Merusak 8 Hektare Sawah di Trirenggo Bantul
- Mulai Hari Ini! Pesan Tiket KA Jarak Jauh dan Lokal Bisa 30 Menit dan 10 Menit Sebelum Berangkat
- Pemanfaatan Tanah Kas Desa Tanpa Izin Terjadi di 3 Padukuhan Condongcatur, Diduga Gunakan Kekancingan Palsu
- Biaya Operasional Melaut Masih Tinggi, Pelabuhan Sadeng Gunungkidul Butuh SPBU Khusus Nelayan
- Jadi Palang Merah Tertua, Sejarah PMI Jogja Akan Dibukukan
Advertisement
Advertisement