Advertisement

Kenali Gangguan Tidur, IDI Kota Semarang Bagikan Ragam Jenisnya

Media Digital
Minggu, 01 Desember 2024 - 22:57 WIB
Arief Junianto
Kenali Gangguan Tidur, IDI Kota Semarang Bagikan Ragam Jenisnya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

KOTA SEMARANG—Beberapa gangguan kesehatan bisa saja dialami setiap orang. Salah satu yang paling umum adalah gangguan tidur.

Gangguan tidur atau insomnia di Indonesia memang cukup tinggi, dengan angka prevalensi insomnia sekitar 67%. Insomnia adalah salah satu gangguan tidur yang paling umum terjadi.

Advertisement

Sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terus berupaya memberikan informasi penting ihwal kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya adalah IDI Kota Semarang (idikotasemarang.org) yang saat ini melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyebab mengapa masyarakat Indonesia banyak mengalami gangguan tidur.

Sulit untuk tidur tentu sangat berisiko terhadap penyakit lain serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja jenis gangguan tidur yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia? IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kota Semarang menjelaskan bahwa gangguan tidur adalah masalah yang umum dialami oleh remaja dan orang dewasa, dan dapat mempengaruhi kualitas hidup serta kesehatan secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa jenis gangguan tidur yang sering terjadi meliputi:

  1. Insomnia

Insomnia merupakan salah satu jenis gangguan tidur paling umum terjadi. Kesulitan untuk memulai tidur, sulit tidur kembali setelah terbangun, atau bangun lebih awal dari waktu seharusnya. Insomnia dapat disebabkan oleh stres, kecemasan, atau kebiasaan tidur yang buruk.

  1. Sleep Apnea

Gangguan ini ditandai dengan berhentinya napas sementara selama tidur akibat penyumbatan saluran napas. OSA lebih umum terjadi pada orang dewasa dan dapat menyebabkan kelelahan di siang hari serta masalah kesehatan lainnya jika tidak ditangani.

  1. Narkolepsi

Kondisi di mana seseorang mengalami serangan kantuk yang tidak terduga dan mendalam di siang hari. Narkolepsi dapat menyebabkan kehilangan kontrol otot (cataplexy) dan gangguan dalam siklus tidur.

  1. Kaki Gelisah (Restless Legs Syndrome - RLS)

RLS adalah kondisi yang menyebabkan dorongan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki, sering kali disertai sensasi tidak nyaman. Hal ini dapat mengganggu tidur dan membuat individu sulit untuk beristirahat dengan baik.

  1. Parasomnia

Ini mencakup serangkaian perilaku abnormal saat tidur, seperti tidur berjalan (somnambulisme), berbicara saat tidur, atau mimpi buruk yang parah. Meskipun lebih jarang, parasomnia dapat mengganggu kualitas tidur dan membahayakan keselamatan individu.

Bagi masyarakat yang ingin tahu lebih banyak mengenai informasi seputar kesehatan serta kegiatan idikotasemarang.org, silakan kunjungi laman resmi mereka di https://idikotasemarang.org/.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Thailand Berencana Legalkan Perjudian dan Kasino

News
| Senin, 20 Januari 2025, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk Urutan Dua Wisata Terbaik di Dunia Menurut TripAdvisor

Wisata
| Sabtu, 18 Januari 2025, 20:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement