Jerawat di Hidung Jangan Dipencet, Ini Kata Dokter Kulit
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Berusaha menyingkirkan jerawat di hidung dengan memencet jerawat untuk memecahkannya lebih banyak risikonya ketimbang manfaatnya menurut Mark Strom, seorang dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Amerika Serikat.
Sebagaimana dikutip oleh Hindustan Times pada Rabu (13/11/2024), ahli dermatologi itu melalui unggahan video di media sosial menyampaikan bahwa memencet jerawat di hidung bisa sangat berbahaya.
Advertisement
"Area wajah ini, dari pangkal hidung hingga ke seperempat mulut, terhubung langsung ke otak dan pembuluh darah yang disebut sinus kavernosus," katanya.
"Jadi, saat Anda melukai kulit di area ini atau memencet jerawat, Anda berpotensi memasukkan infeksi ke dalam aliran darah yang juga dapat menjalar langsung ke otak," katanya.
Menurut dia, tindakan demikian berpeluang menyebabkan infeksi yang membahayakan. Walaupun infeksi semacam itu sangat jarang terjadi, Storm mengatakan, lebih baik membiarkan jerawat di hidung ketimbang menghadapi risiko karena memecahkannya.
BACA JUGA: Tahun Ini Kasus DBD Melonjak Signifikan di Sleman, Begini Analisa Dinkes
Namun, kemunculan jerawat di hidung kadang membuat orang susah menahan keinginan untuk berusaha menyingkirkannya.
Dalam kondisi yang demikian, sebaiknya menggunakan cara-cara aman yang disarankan oleh dokter untuk menangani jerawat yang mengganggu di hidung.
Menurut dokter spesialis kulit V Karol, es bisa digunakan untuk mengompres jerawat agar mengempis.
"Es merupakan antiradang yang ampuh, terutama saat menghadapi peradangan akut seperti jerawat," kata Dr. Karol, yang berbasis di Delhi, India.
Ia mengatakan bahwa es dapat membantu mengurangi kemerahan dengan menyempitkan pembuluh darah yang melebar serta mengecilkan ukuran jerawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Asyik! Jembatan Pandansimo Segera Terhubung dengan Jalur Lintas Selatan Jogja
- Penurunan Angka Stunting di Sleman Andalkan Tim PPS
- Musim Hujan, BPBD Bantul Masih Berlakukan Status Siaga Bencana Kekeringan
- Libur Nataru 2024, PHRI Bantul Tak Mematok Target Tinggi, Begini Alasannya
- Serapan Pupuk Urea di Gunungkidul Baru Mencapai 35 Persen
Advertisement
Advertisement