Advertisement

PAFI Purworejo Bagikan Tips Waktu Terbaik untuk Minum Obat

Media Digital
Minggu, 27 Oktober 2024 - 16:37 WIB
Sunartono
PAFI Purworejo Bagikan Tips Waktu Terbaik untuk Minum Obat PAFI Purworejo Bagikan Tips Waktu Terbaik untuk Minum Obat. - Istimewa.

Advertisement

JOGJA—Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) merupakan organisasi profesi yang menaungi tenaga teknis kefarmasian di Indonesia. PAFI didirikan pada 13 Februari 1946 di Yogyakarta, memiliki peran penting dalam pengembangan dan pengawasan praktik kefarmasian di Indonesia dan edukasi terkait kesehatan.

PAFI Kabupaten Purworejo (https://pafipurworejokab.org) membagikan sejumlah tips milih waktu terbaik untuk minum obat.

Advertisement

Berikut adalah panduan yang lebih detail mengenai kapan dan bagaimana waktu terbaik untuk minum obat, berdasarkan jenis obat dan kebutuhan khusus:

1. Obat Sebelum Makan

Waktu Pemberian umumnya diminum sekitar 30 menit hingga 1 jam sebelum makan, contoh obat beberapa antibiotik, obat-obatan tiroid, dan obat anti-asam.

Hal ini untuk mengoptimalkan penyerapan obat yang bisa terpengaruh oleh adanya makanan di lambung. Perut kosong memudahkan obat untuk bekerja lebih efektif. Jika Anda mengalami ketidaknyamanan seperti sakit maag, tanyakan ke dokter apakah boleh mengambil sedikit makanan ringan sebelum meminumnya.

2. Obat Saat Makan

Waktu pemberian bersama makanan atau selama makan. Beberapa obat diabetes, vitamin larut lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), dan suplemen yang menyebabkan mual.

Tujuan makanan membantu menstabilkan kadar obat dalam tubuh dan mengurangi iritasi lambung. Disarankan untuk meminumnya dengan air putih dan hindari minuman berkafein atau beralkohol yang dapat mempengaruhi penyerapan obat.

3. Obat Sesudah Makan

Diminum 15-30 menit setelah makan. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, beberapa antasida, dan obat-obatan untuk penyakit pencernaan. Hal ini untuk mengurangi risiko iritasi atau kerusakan pada lapisan lambung yang bisa disebabkan oleh obat tertentu. Pastikan makanan yang cukup (bukan sekadar camilan) agar lapisan lambung terlindungi.

4. Obat dengan Interval Waktu Tertentu (Misalnya Setiap 8 Jam atau 12 Jam)

Waktu yang konsisten berdasarkan interval yang ditentukan oleh dokter (misalnya, setiap 8 jam, 12 jam, atau 24 jam). Contoh obatnya adalah antibiotik, beberapa obat tekanan darah, dan obat anti-kejang.

Tujuannya untuk menjaga kadar obat tetap stabil dalam darah untuk efektivitas optimal dan mencegah resistensi, terutama untuk antibiotik. Jika melewatkan satu dosis, segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker tentang cara melanjutkan, terutama untuk antibiotik.

5. Obat Sebelum Tidur

Diminum sekitar 30 menit sebelum tidur. Seperti obat tidur, antidepresan tertentu, dan beberapa obat yang menyebabkan kantuk. Efek obat yang membantu tidur dapat dirasakan pada waktu yang tepat, dan membantu kerja obat sesuai dengan pola tidur pasien. Hindari alkohol atau kafein sebelum tidur, karena dapat mengganggu efektivitas obat tidur atau obat penenang.

6. Obat dengan atau Tanpa Makanan

Bisa diminum kapan saja, tergantung kebutuhan. Obat penurun kolesterol seperti statin (seperti simvastatin), obat hipertensi tertentu. Obat ini tidak terlalu dipengaruhi oleh makanan, sehingga dapat diminum dengan lebih fleksibel. Pastikan untuk membaca label atau tanya apoteker jika ada larangan tertentu untuk makanan atau minuman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu: Fasilitas Pemerintah Boleh Digunakan untuk Kampanye

News
| Senin, 28 Oktober 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement