Advertisement
Awas! Hipertensi yang Tidak Dikendalikan Berpotensi Meningkatkan Risiko Alzheimer

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hipertensi yang tidak dikendalikan dengan penggunaan obat yang tepat dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan risiko alzheimer sebesar 42 persen. Demikian yang ditekankan para peneliti.
Advertisement
Ditulis laman Medical Daily, Jumat (16/8), risiko penyakit Alzheimer lebih tinggi pada orang dewasa berusia 60 tahun atau lebih, ungkap sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology.
Salah satu peneliti Matthew J Lennon mengatakan penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa mengonsumsi obat tekanan darah dapat mengurangi risiko seseorang terkena demensia secara keseluruhan, tetapi sedikit yang diketahui tentang bagaimana tekanan darah memengaruhi risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer.
"Meta-analisis kami mengamati orang lanjut usia dan menemukan bahwa tidak mengobati tekanan darah justru dapat meningkatkan risiko seseorang," katanya.
Para peneliti mengevaluasi 31.250 orang dari seluruh dunia selama empat tahun dengan usia rata-rata 72 tahun untuk melihat hubungan hipertensi dan alzheimer.
BACA JUGA: Obat untuk Orang Pikun Ditemukan, Laqembi Namanya
Dari penelitian itu tercatat 9 persen dari peserta memiliki tekanan darah tinggi yang tidak diobati, 51 persen mengonsumsi obat tekanan darah, 36 perzeb tidak memiliki tekanan darah tinggi dan 4 persen tergolong tidak pasti. Setelah masa tindak lanjut, 1.415 orang mengalami penyakit Alzheimer.
Orang dengan tekanan darah tinggi yang tidak diobati memiliki risiko penyakit Alzheimer sebesar 36 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tekanan darah tinggi.
Sementara mereka juga memiliki risiko Alzheimer sebesar 42 persey lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang dengan kondisi tersebut yang mengonsumsi obat tekanan darah.
"Hasil ini menunjukkan bahwa penanganan tekanan darah tinggi seiring bertambahnya usia seseorang terus menjadi faktor penting dalam mengurangi risiko penyakit Alzheimer," kata Dr. Lennon.
Namun, karena definisi tekanan darah tinggi bervariasi di seluruh dunia, mungkin ada perbedaan dalam diagnosis yang dapat memengaruhi penelitian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Miras Oplosan, Pemkab Siapkan Razia Besar-besaran
- Pelatih PSS Sleman Pieter Huistra Mulai Berhitung Jumlah Poin Aman Agar Bertahan di Liga 1
- Sistem Penggerobak Dijalankan, Masih Ada Warga Jogja Buang Sampah ke Depo
- Parkir Mobil Saat Buka Puasa Malah Jadi Korban Pencurian, Polisi: Modus Pecah Kaca
- Satu SPBU yang Ditutup di Jalan Kaliurang Belum Bisa Beroperasi, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement