Advertisement

Hasil Studi Ungkap terjadi Tren peningkatan Penderita kangker di kalangan Gen X dan Milenial

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 11 Agustus 2024 - 16:37 WIB
Ujang Hasanudin
Hasil Studi Ungkap terjadi Tren peningkatan Penderita kangker di kalangan Gen X dan Milenial Ilustrasi - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pendrita kanker tidak hanya menyerang kalangan usia tua, faktanya ebuah studi di The Lancet Public Health menunjukkan peningkatan signifikan angka kanker di kalangan Gen X dan Milenial, khususnya mereka yang lahir pada tahun 1990an.

Studi ini menganalisis 24 juta diagnosis dan menghubungkan risiko yang lebih tinggi terhadap perubahan lingkungan dan gaya hidup.

Advertisement

Dilansir dari timesofindia, ada tren yang mengkhawatirkan bahwa generasi muda lebih mungkin terkena 17 jenis kanker banyak di antaranya yang sebelumnya menurun pada orang dewasa yang lebih tua.

Sebuah penelitian menyoroti peningkatan signifikan angka kanker di kalangan Generasi X dan Milenial. Penelitian yang dipublikasikan di Lancet Public Health ini menyoroti tren yang mengkhawatirkan di mana generasi muda menghadapi peningkatan risiko terkena 17 jenis kanker.

Pergeseran angka kejadian kanker ini tidak hanya mengkhawatirkan tetapi juga menunjukkan adanya perubahan yang lebih luas dalam gaya hidup dan faktor lingkungan yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan angka tersebut.

Memahami tren ini dan implikasinya penting untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan generasi mendatang.

Meski belum ada penjelasan jelas mengapa angka tersebut meningkat, namun para ahli menduga obesitas menjadi penyebab utamanya

Studi komprehensif yang dilakukan oleh Hyuna Sung, ahli epidemiologi kanker di American Cancer Society, dan timnya mendalami data diagnosis kanker dan kematian selama dua dekade.

Tim menganalisis hampir 24 juta diagnosis kanker dan lebih dari 7 juta kematian di 34 jenis kanker, dan para peneliti mampu mengidentifikasi pola yang mengganggu.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa individu yang lahir setelah tahun 1960, khususnya mereka yang lahir pada tahun 1990an, memiliki risiko yang jauh lebih tinggi dua hingga tiga kali lebih besar kemungkinannya terkena kanker seperti pankreas, ginjal, dan usus kecil, dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun 1950an.

Temuan ini menunjukkan bahwa generasi muda menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal risiko kanker, dimana perubahan gaya hidup dan lingkungan menjadi kontributor utama.

Meningkatnya angka kanker di kalangan Generasi X dan Milenial sebagian besar disebabkan oleh beberapa faktor gaya hidup dan lingkungan. Obesitas, yang telah mencapai tingkat epidemi, adalah salah satu penyebab utama penyakit ini.

BACA JUGA: Studi Sebut Kanker Bisa Diminimalkan dengan Puasa

Studi ini menemukan korelasi kuat antara obesitas dan peningkatan kanker tertentu, termasuk kanker kolorektal, payudara, dan pankreas.

Pergeseran ke arah gaya hidup yang tidak banyak bergerak, ditambah dengan konsumsi makanan ultra-olahan, telah memperburuk masalah ini, membuat generasi muda lebih rentan terhadap kanker yang berhubungan dengan obesitas.

Faktor-faktor lain seperti peningkatan konsumsi alkohol, khususnya di kalangan perempuan Milenial, telah dikaitkan dengan tingginya angka kanker hati dan kerongkongan. Pada laki-laki, meningkatnya infeksi HIV telah berkontribusi pada peningkatan penyakit kanker seperti sarkoma Kaposi dan kanker dubur.

Meskipun faktor gaya hidup memainkan peran yang signifikan, penelitian ini juga menunjukkan adanya kontributor potensial lainnya, seperti penggunaan antibiotik yang berlebihan dan paparan lingkungan.

Antibiotik yang sering disalahgunakan dapat mengganggu mikrobioma usus sehingga menyebabkan peningkatan risiko kanker kolorektal. Paparan lingkungan terhadap bahan kimia atau agen tertentu, baik melalui makanan, air, atau udara, dapat berkontribusi terhadap meningkatnya angka kanker.

Aspek lain yang meresahkan dari penelitian ini adalah peningkatan angka kematian akibat kanker di kalangan generasi muda karena jenis kanker tertentu. Meskipun kemajuan dalam pengobatan telah menyebabkan penurunan angka kematian akibat kanker secara keseluruhan, individu yang lebih muda masih menghadapi tingkat kematian yang lebih tinggi karena kanker seperti kanker endometrium, saluran empedu intrahepatik, dan kanker kandung empedu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement