Advertisement

Jangan Selalu Kaitkan Telinga Berdenging dengan Mitos, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya

Redaksi
Jum'at, 19 Juli 2024 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Jangan Selalu Kaitkan Telinga Berdenging dengan Mitos, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya Ilustrasi kesehatan telinga. Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Banyak orang menganggap telinga yang berdenging adalah penanda sebuah firasat, atau juga tengah ada yang menggunjingkannya.

Mitos seperti inilah kerap membuat seseorang abai terhadap telinga berdenging. Nyatanya, telinga yang berdenging dapat berarti Anda mengidap tinnitus, penyakit yang umum dialami banyak orang.

Advertisement

Apa itu tinnitus? Dikutip dari NIDCD (National Institute on Deafness and Other Communication Disorders), tinnitus adalah perasaan adanya suara yang tidak dapat didengar orang lain.

Tinnitus dapat terdengar seperti telinga berdenging, berdengung, bahkan raungan. Sebagai masalah yang cukup umum, biasanya tinnitus ringan dialami hampir semua orang dan dapat hilang setelah beberapa menit.

Namun, terdapat tinnitus kronis yang memburuk dan bertahan selama lebih dari tiga bulan. Biasanya, tinnitus tidak mengganggu kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pada kasus ekstrem, tinnitus dapat menyebabkan kesulitan tidur, kecemasan, hingga depresi. Gejalanya antara lain mendengar bunyi secara konstan.

Bunyi ini dapat muncul di telinga kiri, kanan, maupun keduanya. Terdapat dua jenis tinnitus, dilansir dari Penn Medicine. Tinnitus subjektif, di mana bunyi hanya dapat didengar oleh penderita tinnitus; dan Tinnitus objektif, ketika bunyi dapat didengar penderita dan orang yang memeriksa penderita (menggunakan stetoskop).

Penyebab tinnitus 

Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari Tinnitus. Tetapi, terdapat teori bahwa suara yang Anda dengar bukanlah didengar oleh telinga, melainkan diproduksi oleh otak bagian auditory cortex. Terjadi masalah dari bagian tersebut hingga bagian telinga sehingga mendorong munculnya suara yang sebetulnya tidak ada.

Tinnitus dapat hadir sendiri (primer) atau merupakan gejala dari masalah pendengaran lain (sekunder). Masalah lain tersebut adalah:

Kebisingan

Apabila Anda terpapar suara bising–seperti konser, acara olahraga, kembang api, hingga bom ledakan–Anda dapat terkena tinnitus. Inilah mengapa tinnitus sangat umum ditemui pada veteran perang.

Obat-obatan

Obat dalam dosis tinggi yang dapat menyebabkan tinnitus antara lain ibuprofen, aspirin, antibiotik, obat antikanker, antimalaria, dan antidepresan.

Infeksi telinga

Apabila Anda memiliki penumpukan kotoran telinga atau cairan infeksi di dalam saluran telinga, hal ini dapat menyebabkan tinnitus.

Gangguan pendengaran

Gangguan, bahkan kehilangan pendengaran, umum dirasakan oleh orang lanjut usia atau orang yang kerap terpapar kebisingan. Tetapi, tidak semua orang dengan gangguan pendengaran merasakan tinnitus.

Gangguan pendengaran juga dapat terkait dengan penyakit meniere, yaitu gangguan telinga bagian dalam. Meniere terjadi dibarengi dengan sakit kepala dan hilangnya keseimbangan.

Masalah pada kepala atau leher

Cedera pada kepala atau leher dapat merusak struktur telinga. Lebih dari itu, saraf dan/atau bagian otak yang berhubungan dengan pendengaran juga dapat terdampak. Hal ini yang menyebabkan tinnitus. Masalah lain seperti hipertensi, tumor, hingga diabetes dan migrain juga terkadang dapat menyebabkan tinnitus.

Menghilangkan Tinnitus

Cara menghilangkan dan mengobati Tinnitus ringan dapat diredakan dengan menyalakan suara background seperti musik atau white noise. Namun, jika hal ini benar-benar mengganggu, Anda dapat mencoba relaksasi sehingga tubuh lebih tenang.

Kurangi pula kafein dan rokok. Hal ini karena stres dan kecemasan dapat memperburuk tinnitus. Tinnitus ringan akan hilang dengan sendirinya.

Anda dapat menghubungi dokter apabila Anda merasakan tinnitus berkepanjangan, tinnitus memiliki dentuman, tinnitus terjadi setelah cedera, atau jika dibarengi dengan gejala lain (pusing, hilang keseimbangan, dan mual). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dampak Topan Super Yagi di China, Dilaporkan 3 Tewas, 95 Terluka dan 1,2 Juta Warga Terjebak di Zona Bencana

News
| Minggu, 08 September 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia di Shanghai China, Berukuran 350 Ribu Meter Persegi

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement