Advertisement
Pertunjukkan Hindia dan Kawan-Kawan DEFRAG di Jogja Tembus 5.700 Penonton

Advertisement
JOGJA—Antusiasme penikmat musik tampak dalam pertunjukkan Hindia dan Kawan-Kawan bertajuk “DEFRAG” yang digelar pada Minggu (21/4/2024) malam. Sebanyak 5.700 penonton memadati GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk menikmati musik dan pesan-pesan mendalam yang dilantunkan Hindia dan Kawan-Kawan.
Tingginya antusiasme konser ini telah terlihat sejak awal. Tiket VIP terjual habis jauh sebelum hari H.
Advertisement
BACA JUGA: Film Dua Hati Biru Ajarkan Para Aktor Belajar Mengelola Rumah Tangga
“Tiket yang terjual saat ini mencapai 5.700. Tiket VIP sudah terjual dari satu bulan yang lalu. Sedangkan tiket festival sold [Minggu] siang ini,” ujar Gerfian, Promotor Hectic Creative dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (22/4/2024).
Antusiasme luar biasa juga ditunjukkan dengan adanya para penonton yang berdatangan dari berbagai kota ikut menyaksikan pertunjukan spektakuler ini.
Gagas Ide Baru dan Persiapan yang Matang
Saat Press Conference berlangsung, Pihak penyelenggara dari Hectic, menyampaikan bahwa acara ini bukan tanpa persiapan.
Terhitung sejak Januari, Hectic Creative bersama Bits & Bops mulai merencanakan konsep pertunjukan yang berbeda dari sebelumnya. Meski bulan setelahnya terhambat Pemilu dan memasuki bulan puasa Ramadan, persiapan kembali difokuskan satu bulan sebelum konser.
“Tidak hanya dari kami, Hectic, tapi atas kontribusi teman-teman Bits & Bops dan semua lini saling support untuk membuat konsep yang baru. Akhir Januari, kami rilis meskipun banyak tantangan setelahnya,” jelas Gerfian, promotor Hectic.
Banyak Hal Menarik Sepanjang Pertunjukkan : Kolaborasi, Dresscode, hingga Ruang Ekspresi
Konser yang diselenggarakan oleh Hectic Creative, Bits and Bops, dan Sun Eater turut dimeriahkan oleh penampilan band pembuka seperti Perunggu, serta kolaborasi bersama Lomba Sihir dan Blue Valley Citizen.
Hindia juga mengajak tiga kolaborator lainnya yang memiliki keterkaitan dengan isu yang disuarakan “Abadi, dan tak bisa mati” yaitu Fajar Merah yang membacakan puisi Widji Thukul “Momok Hiyong”, Dania Jaedo pada interclude kedua, dan narasi reflektif berisi harapan dan ajakan mawas diri oleh Kidung Paramadita.
BACA JUGA: Lirik Lagu Fortnight Taylor Swift feat Post Malone dan Terjemahannya
Selain menikmati lagu-lagu yang dibawakan Hindia dan Kawan-Kawan, outfit formal dengan imbuhan dasi yang dikenakan para penonton ini mewarnai suasana konser. Hal ini sebagai bentuk simbolis untuk menyuarakan realitas sosial yang berkesinambungan dengan pertunjukan “DEFRAG”.
Para penonton juga diajak untuk menuangkan isi hati mereka dalam bentuk tulisan di ruang yang disediakan. Tulisan-tulisan tersebut menjadi bentuk kepedulian atas berbagai hal mengecewakan yang terjadi di “rumah” belakangan ini.
Lebih dari 23 lagu karya terbaik Hindia dalam album “Mentari dengan Bayangan” dan “Lagipula Hidup Akan Berakhir” dibawakan selama lebih dari 2 jam dan telah dirancang secara khusus agar menjadi kesatuan dan pesannya tersampaikan. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Ndarboy Genk, NDX AKA, hingga GMLT Bakal Hibur Warga Bantul di Stadion Sultan Agung 4 Agustus 2025
- Mahfud MD Sebut Amnesti dan Abolisi Menunjukkan Kedua Kasus Kental Nuansa Politik
- DPRD Kulonprogo Dorong Pemkab Bangun Rumah Sakit Daerah di Wilayah Utara
- Siswa Kulonprogo yang Keracunan Setelah Menyantap MBG Masih Rawat Inap, Pemkab Tanggung Semua Biaya
- 14.792 Warga Sleman Dinonaktifkan Kepesertaannya dari PBI JKN
Advertisement
Advertisement