Advertisement

Jutawan Ini Pilih Makan dari Tong Sampah Demi Jalani 'Frugal Living'

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 24 Februari 2024 - 16:17 WIB
Lajeng Padmaratri
Jutawan Ini Pilih Makan dari Tong Sampah Demi Jalani 'Frugal Living' Ilustrasi tunawisma. - Oddity Central

Advertisement

Harianjogja.com, BERLIN—Seorang pria Jerman berusia 80 tahun dijuluki sebagai jutawan paling hemat di dunia karena hidup dari makanan dan barang-barang yang ditemukan di tempat sampah. Padahal, dia memiliki beberapa properti bernilai jutaan euro.

Pria bernama Heinz B itu sekilas terlihat seperti tunawisma yang tidak punya apa-apa. Di rekeningnya mungkin hanya ada €15 euro (Rp253 ribu), tapi dia baru saja menarik €700.000 (Rp11,2 milyar) untuk membeli rumah kesepuluhnya. Sisa €100.000 euro ditransfer ke deposito berjangka untuk menghasilkan bunga.

Advertisement

BACA JUGA: Angkut Jemaah Calon Haji Tahun Ini, Garuda Siapkan 14 Pesawan Berbadan Lebar

Dilansir dari Oddity Central, Heinz merupakan pensiunan dari kota Darmstadt di Jerman barat daya yang memiliki gaya hidup frugal atau hemat. Kini ia terus mengembangkan kekayaannya berkat gaya hidupnya itu meski hidup seorang diri.

Yang selalu dia lakukan untuk mempertahankan kekayaannya adalah hidup hemat sepanjang usianya. Meski punya uang, dia mengaku sangat senang hidup dari makanan yang ditemukan di tempat sampah dan menimbun segala macam barang yang dibuang orang lain.

“Mungkin saya akan membeli minyak untuk menggoreng atau semacamnya jika habis, tapi sebagian besar makanan saya temukan di tempat sampah,” ujar Heinz dikutip dari Oddity Central.

Menurutnya, ia selalu bisa menemukan sesuatu dari tempat sampah karena orang-orang di sekitarnya terlalu boros. “Orang-orang boros dan membuang begitu banyak uang sehingga bisa memberi makan seluruh keluarga! Misalnya, orang membeli sebungkus sosis, memakannya, lalu membuang sisanya ke tempat sampah,” kata dia.

Heinz memastikan untuk membeli properti di daerahnya, sehingga ia dapat menjangkau properti tersebut dengan sepeda jika memerlukan perbaikan. Rupanya, ia melakukan renovasi rumah sendiri daripada membayar tukang untuk melakukannya. Pasalnya, ia merasa biaya perbaikan oleh tukang terlalu mahal, mencapai €55 euro (Rp930 ribu) untuk setengah jam.

BACA JUGA: Sampah Putung Rokok Cemari Laut, Ini Zat-Zat Berbahaya yang Harus Diwaspadai

Mesk memiliki 10 rumah, namun Heinz memilih tidak menyewakannya. Ia beralasan harga sewanya tidak dapat menutupi biaya pemeliharaan properti. Lagi pula, dia tidak membutuhkan uang tambahan.

Pensiunan insinyur kelistrikan ini mendapat uang pensiun bulanan sebesar €3,600 (Rp60 juta), serta uang pensiun lainnya sebesar €156 (Rp2,6 juta), yang sebagian besar masuk ke rekening banknya karena ia tidak butuh apa-apa untuk dibelanjakan. Selain €5 yang mungkin ia habiskan untuk makan setiap bulan, pengeluarannya hanya mencakup koneksi internet untuk laptopnya. Ia bahkan tak menggunakan ponsel.

Heinz menghabiskan sebagian besar waktunya menimbun barang-barang yang dibuang orang lain, mengayuh sepedanya berkeliling Darmstadt dalam pencarian barang-barang baru yang tiada henti.

Karena tidak adanya keluarga dekat yang dapat diberi kekayaannya yang cukup besar, Heinz tidak benar-benar tahu kepada siapa dia akan mewariskan kekayaannya ketika dia meninggal. Dia punya beberapa sepupu jauh, tapi dia bilang mereka tidak mampu membayar pajak warisan, jadi dia mempertimbangkan untuk menyerahkan sebagian propertinya kepada penyewa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement