Advertisement

Mendung Tanpo Udan Tayang Perdana di Bioskop, Penjabat Wali Kota: Filmnya Jogja Banget

Sunartono
Minggu, 18 Februari 2024 - 10:37 WIB
Sunartono
Mendung Tanpo Udan Tayang Perdana di Bioskop, Penjabat Wali Kota: Filmnya Jogja Banget Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo saat menghadiri pemutaran perdana film Mendung Tanpo Udan, Sabtu (17/2/2024) malam. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan penggemar sinema mengikuti pemutaran perdana film Mendung Tanpo Udan di XXI, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Jogja, Sabtu (17/2/2024) malam. Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo turut menghadiri pemutaran film tersebut dan mengajak masyarakat untuk menonton. Selain menghibur, film ini memiliki nuansa yang kental dengan suasana dan budaya Jogja.

Film ini di adaptasi dari lagu dan novel yang berjudul Mendung Tanpo Udan ciptaan Kukuh Prasetya dengan durasi 101 menit dan disutradarai oleh Kris Budiman. Sejumlah pemeran film ini antara lain Erick Estrada sebagai Udan, Yunita Siregar sebagai Mendung, Aulia Deas memerankan Petri, Kery Astina sebagai Awan, Marcell Darwin sebagai Will, Bimacho memainkan Mas Joss.

Advertisement

BACA JUGA : Lagu Mendung Tanpo Udan Dijadikan Film, Tayang di Akhir Tahun

Selain itu ada Migga Sadewa sebagai Bejo, Kaisar Kumis as Gento, Kukuh Prasetya memainkan peran Kukuh Kudamai, Narpati Awangga "Oom Leo" sebagai Mas Tommy, Wijil Rachmadhani sebagai Regina, Yati Pesek berperan sebagai Bu Retno dan Jenda sebagai Sangit.

Film yang diproduseri oleh Muhammad Hananto ini akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 29 Februari 2024 mendatang. Dalam pemutaran perdana tersebut dihadirkan para pemeran film untuk berdialog dengan penonton.

"Film ini membutuhkan waktu syuting sekitar 17 hari dengan lokasi di Kota Jogja, Bantul dan Kulonprogo. Untuk persiapan pra produksi sekitar tiga bulan," kata Sutradara Kris Budiman.

Film ini mengisahkan perjalanan Mendung dan Udan merupakan sepasang kekasih dengan berbagai macam perbedaan. Udan adalah seorang mahasiswa seni idealis yang bercita-cita menjadi seorang penyanyi, sedangkan Mendung seorang mahasiswi farmasi yang bercita-cita menjadi seorang wanita karier.

Mendung sangat peduli akan penampilannya karena didorong oleh lingkungan pergaulannya. Perbedaan tersebut menciptakan konflik kecil di antara Mendung dan Udan. Seiring bertambahnya usia, perbedaan tadi menciptakan konflik yang makin serius di antara keduanya.

Mendung lulus kuliah lebih dahulu dan memulai karier di dunia kerja, sedangkan Udan masih berkutat dengan kehidupan kampusnya karena tidak kunjung tuntas kuliahnya. "Semoga film ini bisa diterima masyarakat, bisa menghibur penonton," kata Erick Estrada.

Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo mengapresiasi karya film Mendung Tanpo Udan yang secara tidak langsung menjadi salah satu media promosi Jogja. Mengingat berbagai setting dalam film tersebut berada di sejumlah tempat di Jogja. Tak hanya itu bahasa yang digunakan pun bahasa Jawa yang kental dengan Jogja.

"Wajib ditonton, kami apresiasi, ini karya film sangat membanggakan. Film ini akan menjadi promosi Jogja, bagaimana bahasa Jawa bisa dikenal banyak orang di luar Jawa, dari awalnya tidak tahu, menjadi tahu karena menonton film ini," ujarnya.

Singgih menegaskan melalui karya tersebut, maka sudah seharusnya film Mendung Tanpo Udan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. "Budaya Jogja banyak dikenalkan melalui film ini, ini karya ekonomi kreatif yan harus kita dukung, semua dari Jogja, penulis lirik, lagu, sineas dan tim kreatif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Bakal Susun Kursi Menteri hingga 40, Gerindra Membantah

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja Versi Mahasiswa, Cek Tempatnya

Wisata
| Kamis, 09 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement