Advertisement
Anak Terkena Parafimosis? Begini Tips Menghindarinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dokter Spesialis Bedah Urologi RSUD Dr Soegiri Lamongan & Ketua IDI Cabang Lamongan, dokter Budi Himawan, menjelaskan fenomena kelainan medis abnormal yang terjadi pada penis anak.
Kelainan ini bisa disebabkan oleh tindakan tertentu atau kelainan bawaan yang terjadi akibat kegagalan tumbuh kembang alat kelamin pada anak laki-laki.
Advertisement
Di Indonesia, kasus ini terjadi pada 0,2% populasi laki-laki, dan bisa terjadi terutama pada anak yang belum disunat.
BACA JUGA: Musim Kemarau, Kasus ISPA di Bantul Naik, Berikut Gejalanya
Penyebab fenomena ini salah satunya adalah Parafimosis, yaitu suatu kelainan medis yang terjadi akibat tertariknya preputium atau kulup penis ke arah belakang dan tidak bisa dikembalikan ke arah sebaliknya.
"Hal ini membuat penampilan alat kelamin menjadi seperti sudah disunat, padahal belum. Jika segera ditangani, ini bisa dikembalikan ke posisi awal. Tapi jika tidak bisa jadi harus dilakukan tindakan," ungkap dokter Budi dalam media briefing, Senin (25/9/2023).
Dalam kasus ini, kulit yang tertarik ke belakang bisa menyebabkan kulup penis terikat sehingga jika tak segera ditangani akan menyebabkan peradangan, bengkak, hingga nekrosis atau pembusukan.
BACA JUGA: Punya Penyakit GERD? Jangan Melakukan Ini agar Tidak Fatal
Adapun, setelah kasus ini diobati, penderita masih bisa melakukan sunat atau sirkumsisi.
Tips Menghindari Parafimosis
1. Bersihkan penis secara teratur dengan sabun dan air mengalir.
2. Hindari zat-zat yang menyebabkan iritasi serta pemakaian baju yang terlalu ketat.
3. Menghindari aktivitas berlebih yang membuat penis tertarik secara berulang, seperti hubungan seksual, atau ketika membersihkan penis hingga menyebabkan nyeri dan bengkak pada penis.
"Kasus Parafimosis terkadang tidk bisa dikendalikan terutama pada anak-anak, di mana mereka terkadang bermain hingga kejadian, dan tidak segera ditemukan atau dilaporkan ke orang tua atau ke tenaga medis," kata dokter Budi dalam Media Briefing, Senin (25/9/2023).
Apabila terlanjur terjadi, Parafimosis bisa disembuhkan dengan mengembalikan posisi kulit kulup penis ke tempat semula atau dengan bantuan prosedur dan pemeriksaan medis.
Pasalnya, apabila tidak segera dilakukan tindakan, Parafimosis bisa menyebabkan nyeri, bengkak, kemerahan, luka hingga nekrosis atau pembusukan. Selain itu, setelah kejadian kasus ini juga berpotensi mengganggu kualitas hidup dan seksual penderitanya.
"Ini bisa mempengaruhi kualitas hidup penderintanya karena bisa mengubah bentuk penis sampai berpengaruh pada kesuburan," jelas dokter Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
Advertisement