Advertisement
Unik, Abu Vulkanik Jadi Produk Kalengan untuk Oleh-oleh Wisatawan
Salah satu kota di Jepang punya oleh-oleh yang unik untuk wisatawan, yaitu letusan abu vulkanik kaleng. - Mainichi
Advertisement
Harianjogja.com, KAGOSHIMA—Sebuah kota di barat daya Jepang telah mengubah abu vulkanik hasil letusan gunung berapi menjadi produk kalengan yang laris-manis. Inovasi ini viral di media sosial baru-baru ini dan mencatatkan penjualan yang luar biasa.
Melansir Mainichi, produk abu kalengan itu berasal dari Gunung Sakurajima di Prefektur Kagoshima yang meletus hampir setiap hari. Meski lokasi jatuhnya abu bergantung pada arah angin, namun dapat menyebabkan iritasi pada mata. Ini juga menodai cucian sehingga banyak rumah di daerah tersebut memiliki rak pengering pakaian dalam ruangan.
Advertisement
BACA JUGA: Gunung Merapi Mengeluarkan Lava Pijar 10 Kali, Terjauh 1,6 Kilometer
Kota Tarumizu yang terletak di sebelah timur Sakurajima memutuskan untuk mengubah masalah ini menjadi sebuah peluang. Sejak tahun 2010, pusat penyandang disabilitas intelektual Shiroyama Gakuen di sana telah memproduksi kaleng berisi 100 cc abu vulkanik, dengan harga 110 yen (sekitar Rp12 ribu) per kaleng termasuk pajak.
Menurut Takuto Kubota, 29, seorang anggota staf pendukung di pusat itu, abu yang menumpuk di atap gedung balai kota, sekolah-sekolah dan supermarket terdekat dikumpulkan, dikeringkan dan diisi ke dalam kaleng setelah puing-puing dibersihkan. Salinan pada label secara kasar diterjemahkan menjadi "100 cc berkah yang tidak diinginkan dari langit."
Lalu untuk apa abu kalengan itu dibuat? Rupanya, produk itu dipasarkan sebagai oleh-oleh wisatawan dari Prefektur Kagoshima.
Abu kalengan ini mendapatkan penjualan stabil sekitar 300 kaleng per bulan. Namun, pada musim panas tahun 2022, kaleng abu langsung menjadi populer setelah informasi tentang abu tersebut menyebar secara eksplosif di Twitter, ditambah dengan fakta bahwa tingkat kewaspadaan letusan di Sakurajima untuk sementara dinaikkan menjadi 5, tingkat tertinggi yang memerlukan evakuasi, pada bulan Juli.
BACA JUGA: Jogja di Antara Gunung Merapi dan Laut, Dinas Pariwsata DIY Minta Insan Wisata Jalankan Mitigasi
"Kami mendapat banyak pertanyaan tentang hal itu, meskipun itu hanya abu yang mengganggu bagi kami penduduk setempat," tutur seorang karyawan.
Tampaknya ada permintaan dari para guru sains untuk menggunakannya sebagai materi kelas, serta dari industri kecantikan, arsitektur, dan makanan.
Selain itu, ibu kota prefektur Kagoshima juga merilis kaos, jaket, dan tas jinjing pada Agustus 2022 yang terinspirasi dari kantong plastik khusus untuk menampung abu vulkanik, dan 98 item telah terjual hingga akhir tahun.
Yumie Arimitsu, direktur kantor strategi hubungan masyarakat kota tersebut, mengatakan, "Kami ingin menggunakan barang-barang ini untuk mempromosikan 'kota magma', yang hidup berdampingan dengan gunung berapi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Mainichi
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mahfud: Pembentukan Komite Reformasi Polri Tak Ada Kabar Lanjutan
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI di Jogja ke Bandara YIA Hari Ini, Minggu 26 Oktober
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini dari Stasiun Tugu Jogja ke YIA
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 26 Okt 2025, dari Jogja ke Kutoarjo
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



