Advertisement
Vaksin DBD Bisa Diberikan pada yang Pernah Terinfeksi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Demam berdarah atau DBD yang disebabkan oleh virus dengue merupakan kasus yang serius dan terjadi di banyak negara.
Biasanya, kasus demam berdarah banyak ditemukan di wilayah tropis dan subtropis, seperti Asia Tenggara, kepulauan Pasifik barat, Amerika Latin, dan Afrika. Namun, penyakit ini sudah menyebar ke wilayah lain.
Advertisement
Melansir Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com dari Mayo Clinic, demam berdarah menyebabkan demam tinggi, yakni 104 F (40 C). Adapun gejala-gejala lainnya sebagai berikut.
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang atau sendi
- Mual
- Muntah
- Sakit di belakang mata
- Kelenjar bengkak
- Ruam
Kebanyakan orang pulih dalam waktu seminggu atau lebih. Gejala dalam beberapa kasus dapat memburuk dan dapat mengancam jiwa. Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah Anda rusak dan bocor.
Baca juga: TPA Piyungan Ditutup: Sampah Menggunung di Alun-alun Selatan Jogja
Untuk mencegah penyakit demam berdarah bisa dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan vaksinasi. Di Indonesia, vaksin demam berdarah dengue (DBD) sudah dipasarkan sejak tahun lalu.
Banyak vaksin yang beredar, contohnya Dengvaxia dan Qdenga. Dilansir dari World Health Organization (WHO), Dengvaxia dipasarkan pertama kali pada akhir 2015 dan saat ini tersedia di beberapa negara Asia dan Amerika Latin.
Secara keseluruhan, peserta uji coba yang divaksinasi mengalami penurunan risiko demam berdarah parah dan rawat inap.
Pada subyek penelitian berusia 2-16 tahun tanpa infeksi dengue sebelumnya, data menunjukkan kemanjuran sederhana (15-32%) dari vaksin terhadap demam berdarah simtomatik hingga tahun kedua masa tindak lanjut.
Selanjutnya, mulai tahun ke-3, risiko rawat inap dan penyakit parah menjadi lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Dilansir dari Badan POM, vaksin Qdenga merupakan vaksin DBD kedua setelah Dengvaxia yang beredar di Indonesia. Efikasi Vaksin Qdenga untuk pencegahan demam berdarah secara keseluruhan sebesar 80,2%.
Sementara itu, efikasinya untuk mencegah hospitalisasi akibat virus DBD sebesar 95,4%. Vaksin ini menunjukkan efikasi yang baik pada orang yang memiliki antibodi maupun tidak memiliki.
Dilansir dari Hermina Hospitals, vaksin DBD dapat diberikan pada usia 6 hingga 45 tahun. Vaksin dianjurkan untuk seluruh warga, terutama yang tinggal di area dengan curah hujan tinggi.
Orang yang sering bepergian ke berbagai daerah juga perlu divaksin untuk mencegah terkenanya virus.
Lalu, bagaimana dengan orang yang pernah terinfeksi? Vaksin DBD juga perlu diberikan pada seseorang yang pernah mengidap demam berdarah. Vaksin bisa didapat di rumah sakit terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Tarif Bus Damri dari Malioboro ke Parangtritis
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 11 Februari 2024: Artis Terlibat Narkoba hingga Denda Buang Sampah
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Sabtu 11 Mei 2024
- Survei Calon Wali Kota Jogja dari Kalangan Muda: Politikus Gerindra dan PKB Teratas
- Sempat Terlibat Keributan dengan Wisatawan Jogja, Debt Collector Akhirnya Minta Maaf
Advertisement
Advertisement