Advertisement

Promo November

Mengurangi Asupan Gula Bisa Turunkan Gejala Depresi

Tri Indah Lestari (ST22)
Selasa, 20 Juni 2023 - 12:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mengurangi Asupan Gula Bisa Turunkan Gejala Depresi Foto ilustrasi. - JIBI/M. Ferri Setiawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Banyak orang mengetahui asupan gula berlebih dalam tubuh berpotensi menyebabkan diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan sejumlah penyakit serius lainnya.

Maka penting untuk mengetahui asupan gula tepat yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. American Heart Association (AHA) menyatakan pria sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh gula (36 gram atau 150 kalori) per harinya. Sementara, wanita cukup 6 sendok teh gula (25 gram atau 100 kalori) per harinya.

Advertisement

Memerhatikan sumber asupan gula tambahan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi termasuk gula alami seperti pada sayur, buah, dan susu dapat mengurangi risiko mengalami penyakit serius.

Lalu manfaat apa saja yang terjadi pada tubuh jika mengurangi asupan gula secara berkala? Simak rangkuman berikut ini:

1. Mencegah jerawat

Studi menunjukkan mengurangi asupan gula dapat meningkatkan kesehatan kulit. Studi tersebut menunjukkan sering mengonsumsi makanan tinggi gula termasuk kue maupun kue kering berkaitan dengan meningkatnya risiko jerawat dan penuaan dini.

Baca juga: Catat! Ini Tips Cegah Serangan Jantung saat Ibadah Haji

Gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh yang menyebabkan peradangan sehingga kulit pun berjerawat, disebabkan pula produksi minyak kulit yang meningkat dan menyebabkan pori-pori tersumbat. Gula turut membuat kulit dehidrasi menyebabkan lingkaran hitam di mata dan kerutan halus di kulit.

2. Meningkatkan kesehatan mulut

Pecinta makanan manis, berpotensi memiliki permasalahan gigi lebih tinggi terutama jika tidak membersihkan gula yang menempel di gigi secara sempurna. Seiring waktu, bakteri di mulut akan memecah gula lalu memproduksi asam, yang dapat merusak permukaan gigi dan bakteri yang menumpuk dapat menyebabkan peradangan atau menginfeksi gusi.

WHO menyarankan untuk mengurangi jumlah gula tambahan dalam makanan hingga kurang dari 10% dari total kalori setiap hari guna mengurangi risiko gigi berlubang. Namun menjaga kebersihan gigi, yakni minimal sikat gigi dua kali sehari  dengan pasta gigi berfluoride, juga harus dilakukan.

3. Mencegah perubahan suasana hati

Melakukan diet gula tambahan terbukti dapat membantu menurunkan gejala kecemasan, depresi serta demensia. Studi pada 2017 menemukan bahwa gula dapat memblokir reseptor memori, menyebabkan seseorang lebih mudah melupakan sesuatu bahkan dapat memperburuk depresi dan demensia.

Studi tersebut juga menemukan kaitan antara diet tinggi gula selama 30 hari dengan perubahan suasana hati, dimana suasana hati jauh lebih baik saat seseorang mengurangi asupan gula tambahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement