Film Dokudrama "Satoe", Sarana Edukasi Memahami Nilai-nilai Pancasila
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Film salah satu media yang cocok untuk menyampaikan nilai-nilai sejarah kepada generasi muda masa kini. Karya-karya film dokumenter perlu diperbanyak untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat.
Salah satu film dokumenter yang diproduksi untuk memperingati hari lahir Pancasila tahun ini adalah Film Satoe yang diproduksi oleh TVRI Jogja. Film Dokudrama yang disutradarai oleh Andhang Wicaksono dengan penulis naskah Akbar Nugroho dan tim ini menceritakan perjalanan panjang menjadikan dasar Negara untuk membingkai keberagaman dalam sebuah Bhinneka Tunggal Ika.
Advertisement
BACA JUGA: The Frozen Ground Tayang Malam Ini, Tengok Sinopsisnya..
Supervisor Film SATOE Suharyoso SK mengatakan muatan mata pelajaran tentang sejarah dan Pancasila banyak dikurangi. Hal ini membuat generasi muda kurang memahami sejarah dan nilai-nilai Pancasila.
Film ini, katanya, hanya menayangkan tentang peristiwa 1 Juni 1945, masih banyak lagi peristiwa yang bernilai sejarah dan wawasan kebangsaan yang harus disampaikan kepada masyarakat terutama generasi muda.
"Karakter generasi muda sekarang enggan untuk membaca atau menikmati suatu tayangan yang panjang, maka perlu dibuat film berdurasi sangat pendek tentang Pancasila dan Wawasan Kebangsaan untuk mengobarkan gelora Pancasila kepada mereka," katanya melalui rilisnya, Minggu (4/6/2023).
Dia menjelaskan, untuk membuat karya film dokumenter syaratnya harus mengerti sejarah dan memahami konteks sejarah. Dengan demikian, katanya, memahami Pancasila tidak akan mungkin tanpa mengenal Bung Karno.
BACA JUGA: Sinopsis Film Detektif Jaga Jarak: Kisah Komedi Detektif selama Pandemi
"Pancasila digali oleh Bung Karno dari “Bumi Indonesia”. Pancasial bisa ditemukan di angkringan, bakul gudeg atau warung sembako di kampung-kampung dan tokoh-tokoh masyarakat tradisional, mereka bertransaksi dengan pasrah kepada Tuhan, rasa saling percaya dan gotong royong yang menjadi inti dari nilai-nilai Pancasila," katanya.
Pledoi Bung Karno berjudul “Indonesia Menggugat” menjadi inspirasi nilai-nilai Pancasila. Karya tersebut ditulis Bung Karno ketika dia berada di penjara dengan sumber buku yang diberikan istrinya (Inggit) secara diam-diam.
"Sri Sultan Hamengku Buwana ke IX pernah mengunjungi Bung Karno saat diasingkan di pulau Bangka. Peristiwa ini menarik untuk diangkat dalam sebuah karya film dokumenter," katanya.
Ketua DPRD DIY Nuryadi merasa bersyukur dapat menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan bebas, tidak seperti pada masa dalam kisah Film Satoe. Menurutnya, dulu tergambar bagaimana kemerdekaan dan Pancasila diperjuangkan dengan tidak mudah oleh pemimpin bangsa ini.
"Maka, jangan biarkan ada yang menentang dan ingin menghilangkan nilai-nilai Pancasila," katanya usai nonton bareng Film Satoe didampingi Kepala Stasiun TVRI Johan Setiawan dan Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto.
BACA JUGA: Serial Sabtu Bersama Bapak Bulan Ini Tayang di Prime Video, Catat Tanggalnya
Nuryadi merasa terharu dan bangga dengan produksi film dokumenter tersebut yang dapat menjadi alat edukasi bagi masyarakat untuk memahami nilai-nilai Pancasila. Masyarakat Indonesia terutama para generasi muda, katanya, harus tahu bahwa perjuangan Bung Karno dan para tokoh bangsa dalam melahirkan Pancasila itu benar-benar ada.
"NKRI dan Pancasila harus menjadi pegangan bangsa Indonesia, karenanya nilai-nilai Pancasila harus terus digali," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
Advertisement
Advertisement