Advertisement

Ketenangan Jiwa dalam Pameran Tunggal Perdana John Raymond

Galih Eko Kurniawan
Minggu, 07 Mei 2023 - 12:07 WIB
Galih Eko Kurniawan
Ketenangan Jiwa dalam Pameran Tunggal Perdana John Raymond John Raymond menandatangani selebaran dalam pembukaan pameran Ataraxia di LAV Gallery, Jogja, Sabtu (6/5/2023). - Harian Jogja - Galih Eko Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Memilih Jogja sebagai lokasi pameran tunggal perdananya sejak berkarya pada 2017, John Raymond mengangkat ketenangan jiwa dalam balutan tema Ataraxia.

Raymond menghadirkan 25 karya dalam pameran berlangsung di LAV Gallery di kawasan Mantrijeron, Jogja dari Sabtu (6/5/2023) sampai Jumat (2/6/2023) itu. Dalam pembukaan, Sabtu, turut hadir Citra Pratiwi selaku kurator pameran tunggal perdana John Raymond.

Advertisement

Di sela-sela pembukaan, Raymond menuturkan ataraxia merupakan bahasa Yunani yang bisa diartikan sebagai ketenangan. Cocok dengan ketenangan jiwa yang jadi konsep dalam pameran tunggal perdananya.

“Selama menggarap karya, saya menemukan dikotomi kendali. Ada yang dikendalikan tapi ada yang tak bisa dikendalikan. Diri sendiri bisa dikendalikan namun alam tidak bisa dikendalikan,” tuturnya, Sabtu.

Hal itu salah satunya didapat Raymond ketika menggarap karya di Pantai Anyer, Banten, Jawa Barat. Ketika berusaha mendapatkan ketenangan, dirinya justru menemukan keriuhan ombak, angin ataupun panasnya terik Matahari.

Ketika dalam melukis goresan-goresan dan warna-warna bisa dikendalikan, justru saat di kanvas ada elemen kejutan yang melahirkan garis-garis tak terduga. “Sama seperti hidup, yang bisa dikendalikan itu diri sendiri tetapi orang lain atau alam tak bisa dikendalikan,” ucap seniman kelahiran Bandung, Jawa Barat itu.

Alunan dalam Garis

Dalam Ataraxia, Citra melihat karya Raymond yang cenderung minimalis justru menjadi daya tarik sendiri karena kebanyakan seniman abstrak ekspresionis itu karyanya penuh ledakan energi.

“Ataraxia seperti perwujudan sifat Raymond yang introvert. Selalu ada ruang kosong dalam karyanya yang serasa mengajak penikmat karyanya untuk merefleksi diri sendiri. Mencari arti diam dalam kediaman itu,” ucapnya.

Di dalam lukisan Raymond akan bisa dirasakan alunan dalam garis, lekukan dan aliran. Gerak-gerak garis yang bersifat gestural ini mengingatkan orang pada anima dan animus yang ada di dalam diri manusia.

Anima dan Animus merupakan pikiran bawah sadar manusia, kepribadian subjektif yang mewakili tangga bawah sadar yang lebih dalam dari bayangan. Seorang seniman bisa berada dalam energi ini ketika ia melepas kesadaran ia sebagai sebuah bentuk transenden atau immaterial.

“Lukisan abstrak John Raymond sebuah ungkapan mengalun yang merupakan resapan dari proses hiruk pikuk kehidupan dengan proses refleksi yang panjang,” kata Citra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement