Advertisement
Gampang dan Simpel! Ini Cara Sederhana Mengecek Kualitas Air Sumur

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Baru-baru ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja menyatakan hampir semua air sumur, singai, dan embung tercemar dimana terdapat kandungan NO3 (Nitrat) dan bakteri E.coli tinggi.
BACA JUGA: Waspada! Semua Sumur di Jogja Sudah Tercemar
Advertisement
Penemuan kedua kandungan ini pada air disebut dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan mulai dari sesak napas hingga kanker.
Demi terhindar dari meningkatnya risiko berbahaya pada kesehatan lainnya karena air sumur, simak cara sederhana berikut yang bisa dilakukan sendiri untuk mengecek kualitas air sumur.
Kertas Lakmus
Air sumur atau tanah mesti memiliki PH netral yang berkisar antara 6.8—7.2 untuk rentang sempit atau 6.5—7.5 untuk rentang yang lebih lebar. Satu cara paling sederhana untuk mengecek PH air ialah menggunakan kertas lakmus yang bisa didapat di apotek, toko hidroponik atau toko peralatan air terdekat.
Caranya cukup perhatikan apakah ada perubahan warna pada kertas lakmus atau tidak. Misal jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam air yang memiliki sifat asam, dalam beberapa detik kertas akan berubah warna menjadi merah sementara jika tetap berwarna biru maka air bersifat basa atau netral dan sebaliknya pada kertas lakmus merah.
Air tanah yang bersifat asam atau korosif bukan hanya berbahaya untuk diminum manusia, namun juga hewan peliharaan atau ternak, dalam jangka panjang dapat memicu masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, merusak enamel gigi, masalah kekentalan darah, hipoglikemia, dan masalah kesehatan lainnya.
Teh
Kandungan tanin dalam teh ternyata dapat mengikat zat besi dalam makanan, oleh karenanya dianjurkan untuk tidak minum teh bersamaan maupun setelah makan, secara otomatis akan mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh.
Maka teh dapat digunakan untuk mengecek kemungkinan terdapat kandungan zat besi (Fe) pada air sumur maupun saat dirasa air tanah berbau anyir atau kurang sedap. Cukup campurkan teh kedalam segelas air sumur, bila terjadi perubahan warna kecoklatan hingga menghitam berarti air memiliki kandungan besi tinggi. Perhatikan pula apakah ada lendir serta lapisan seperti minyak di permukaan setelah didiamkan semalaman.
Ciri fisik lain saat digunakan dapat menyebabkan noda kecokelatan pada pakaian sehabis dicuci dan tentunya memicu masalah kesehatan seperti gangguan pada organ pencernaan, kulit hingga otak.
Sabun
Tingkat kesadahan air atau kandungan mineral tertentu di dalam air, seperti ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) bila terlalu tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti penyumbatan pembuluh darah jantung hingga batu ginjal.
Menggunakan sabun adalah cara termudah untuk menilai tingkat kesadahan air, sebab air akan sulit berbusa jika mengandung kalsium dan magnesium. Caranya cukup tuang air dalam sebuah botol bening kemudian berikan beberapa tetes sabun cair, lalu kocok kuat-kuat selama beberapa detik.
Bila gelembung sabun berkurang atau sulit terbentuk serta air tampak keruh seperti susu, menandakan air sadah atau air keras. Air biasa akan memiliki banyak gelembung dan air yang berada di dasar botol akan jernih. Untuk hasil maksimal disarankan memakai sabun castile yang bebas pewarna, pewangi, dan deterjen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Cegah Kasus Keracunan MBG Terulang, Badan Gizi Nasional Perketat Prosedur Distribusi Makanan
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sebut 333 Orang Daftar Sebagai Calon Siswa untuk Sekolah Rakyat Sonosewu Bantul
- Wacana Jadikan Pantai Selatan Bantul Seperti Pantai di Pulau Bali, Sulit Terealisasi
- Kasus Gagal Bayar BUKP di Kulonprogo, Pemda DIY Sigap Tangani Pembayaran Simpanan Nasabah
- JKN, Andalan Anindiah Jaga Kesehatan
- Destinasi Wisata Bantul Dikunjungi 249.649 Wisatawan Sepanjang April 2025
Advertisement