Advertisement

Risiko Keguguran Lebih Rendah, Coba Diet Kaya Buah Menurut Pakar

ST22
Senin, 24 April 2023 - 17:37 WIB
Jumali
Risiko Keguguran Lebih Rendah, Coba Diet Kaya Buah Menurut Pakar Buah peach - Pinterest

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Setelah mengevaluasi 20 penelitian terkait risiko keguguran dari kebiasaan makan pada seorang wanita mulai dari sebelum dan setelah mengandung bayi, tim peneliti dari University of Birmingham, Inggris ini menemukan bahwa diet kaya buah dan sayuran dapat mengurangi kemungkinan keguguran.

Tim peneliti memaparkan hasil temuan mereka lewat jurnal “Fertility and Sterility” yang membuktikan diet kaya buah, sayuran, makanan laut, produk susu, telur serta biji-bijian dapat mengurangi risiko keguguran.

Advertisement

Ditemukan kemungkinan keguguran 61% lebih rendah pada wanita yang melakukan diet kaya buah sementara itu mengonsumsi sayuran yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko 41%.

Sedangkan dengan menginsumsi produk susu yang tinggi menurunkan kemungkinan keguguran mencapai 37%, 33 % dengan mengomsumsi biji-bijian terakhir 19% dengan diet kaya makanan laut dan telur.

Selain itu studi turut membuktikkan bila diet tinggi makanan olahan menggandakan kemungkinan keguguran. Namun, tak ada penjelasan terkait bukti terkait diet mediterania atau diet kesuburan mampu menurunkan atau meningkatkan kemungkinan keguguran.

Para pakar menyatakan diet yang baik umumnya terdiri dari makanan sehat dengan kaya sumber antioksidan serta rendah makanan pro-inflamasi sebab jika berlebihan berpotensi meningkatkan kemungkinan keguguran.

Diet seimbang yang sehat dan nantinya menjadi gaya hidup selalu dianjurkan bagi para wanita yang mencoba hamil maupun yang sedang hamil.

"Kami sangat menganjurkan para pasangan untuk mempertimbangkan pentingnya membuat pilihan gaya hidup yang positif saat merencanakan sebuah keluarga dan melanjutkan pilihan sehat ini selama kehamilan mereka dan seterusnya. Dengan mengetahui bahwa pilihan gaya hidup yang positif dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam mengurangi risiko keguguran,” ungkap pemimpin penelitian, Dr. Yealin Chung, seperti dikutip Medicaldaily.

Keguguran atau disebut juga "aborsi spontan", ialah suatu kondisi hilangnya janin sebelum minggu ke-20 kehamilan. Sering kali kasus keguguran terjadi akibat perkembangan janin yang terhambat karena masalah kromosom. Ada pula akibat terjadi masalah hormonal, masalah pembekuan darah, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, masalah fisik dengan organ reproduksi ibu serta infeksi.

Diperkirakan satu dari enam kehamilan berakhir dengan keguguran dan 50 persen penyebab keguguran dini masih belum diketahui secara jelas. Namun pada studi sebelumnya mengemukakan risiko keguguran menurun karena perubahan gaya hidup, termasuk perubahan pola makan, berhenti merokok dan penggunaan alkohol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement