Advertisement
Sering Disandingkan, Ternyata Retinol dan Retinoid Berbeda

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Retinol dan Retinoid ialah kandungan skincare yang kerap disandingkan serta paling dicari-cari untuk mencegah penuaan dini. Meski sering disandingkan dua bahan aktif ini ternyata berbeda, baik secara sumber maupun konsentrasinya.
Menurut dokter kulit bersertifikat Geeta Yadav, MD, keduanya merupakan turunan vitamin A, namun asam retinoat hanya dapat diperoleh melalui resep dokter dan merupakan bentuk aktif dari retinol.
Advertisement
Selain itu retinol tidak seaktif retinoid sebab retinol membutuhkan waktu untuk berubah menjadi asam retinoat, seperti penjelasan Yadav dimana "Enzim di kulit kita harus mengubah retinol dua kali (pertama menjadi retinal, kemudian asam retinoat) sebelum dapat dicerna oleh tubuh (dan kulit)."
Melansir dari Healthline baik retinoid maupun retinol, keduanya bekerja di lapisan dalam kulit yakni dermis sehingga berbeda dengan skincare lain yang bekerja di lapisan atas kulit.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Mencuci Wajah? Ini Jawaban Ahli
Saat berada di dermis, retinol akan menetralkan radikal bebas lalu meningkatkan elastin dan kolagen. Proses tersebut lah yang membantu mengurangi kerutan atau garis-garis halus di wajah, sekaligus membantu meredakan jerawat dan jaringan parut yang parah.
Hanya karena retinoid lebih aktif dibandingkan retinol bukan berarti akan efeknya lebih baik, sebab retinoid yang bersifat asam memang lebih efektif namun konsentrasi tinggi seperti tretinoin pada retinoid cenderung menyebabkan iritasi dan efek samping lain pada kulit daripada retinol.
Oleh karenanya retinol lebih banyak ditemui dalam produk perawatan dan sering kali dikombinasikan dengan bahan lain yang membantu melembabkan, mengurangi iritasi atau antioksidan, hingga untuk mencerahkan kulit.
Retinol yang dijual bebas dikenal juga dengan nama retinyl palmitate, retinyl linoleate, retinaldehyde, propionic acid, or retinyl acetate.
Untuk menghindari terjadi kemerahan, kulit kering, atau iritasi kulit lainnya. Perhatikan hal ini bagi pengguna retinol pertama kali. Mulailah menggunakan bahan aktif ini 1-2 kali per minggu.
Bila setelah dua minggu kulit tidak menunjukkan adanya iritasi maupun efek samping lainnya, Anda dapat meningkatkan frekuensinya secara bertahap atau mengganti retinol atau retinoid dengan konsentrasi lebih tinggi sesuai resep dokter bila perlu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Bukan Laut Mati, Ternyata Perairan Paling Asin di Bumi Ada di Kolam Ini
Advertisement
Berita Populer
- Hari Sepeda Sedunia, Jogja Dulu Punya Sego Segawe yang Kini Tak Ada Lagi Kabarnya
- BPPD dan GIPI Promosikan Wisata Sehat agar Wisatawan Tinggal Lebih Lama
- Dikritik Menteri Nadiem Makarim, Ini yang Perlu Anda Ketahui tentang ASPD di DIY
- Kini Ada Helpdesk Pekerja Migran Indonesia di YIA, Ini Fungsinya..
- Disaksikan Orang Tua, Buron Kasus Curanmor Ditangkap
Advertisement
Advertisement