Advertisement
Kenali Manfaat Sujud saat Salat pada Otak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Posisi sujud dalam salat ternyata membantu mengalirkan darah berisi nutrisi lebih deras ke berbagai bagian otak termasuk prefrontal korteks, berdasarkan pernyataan Pakar hipnoterapi klinis dr Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP.
Prefrontal korteks adalah bagian otak yang terletak di bagian depan lobus frontal dan bertanggung jawab dalam berbagai perilaku kompleks termasuk perencanaan serta sangat berkontribusi pada pengembangan kepribadian seseorang.
Advertisement
Tak hanya itu, sambung Aisah yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Rehabilitasi Sosial Narkoba Indonesia (AIRI) itu dalam Webinar Ramadhan 2023 bertema "Pesan Utama Adanya Ramadhan Bagi Umatnya", Senin (27/3/2023), sujud atau posisi meletakkan dahi di tanah juga mengalirkan darah pada lobus parietal.
Bagian otak ini terletak di belakang lobus frontal dan berfungsi mengendalikan sensasi seperti sentuhan, tekanan, nyeri, suhu serta orientasi spasial atau pemahaman tentang ukuran, bentuk dan arah.
Baca juga: Ledakan Mercon di Magelang: Tiga Orang Ditetapkan Jadi Tersangka
"Menurut ilmu saraf di sini lokasi ilmu, keterampilan [bagian depan otak] dan saat sujud ini darah yang jarang ke arah sini akan deras ke sini untuk memberi nutrisi, vitamin dan sebagainya. Kemudian pada bagian lobus periotalis ada lokasi watak dan bakat itu kalau sujud darah akan ke sini," kata dia.
Lebih lanjut, bagi mereka yang hanya mampu melakukan sujud dengan posisi duduk dengan punggung agak menunduk saat salat juga memiliki dampak baik bagi tubuh meski manfaatnya tak sebesar dibandingkan posisi sujud dengan menempelkan dahi di tanah
"Karena kalau di posisi duduk maupun berdiri darah yang mengalir ke daerah tersebut tidak deras. Inilah mengapa para ilmuwan mengatakan luar biasa posisi sujud ini walaupun enggak perlu 24 jam tetapi beberapa detik, menit," kata Aisah.
Sebuah studi percontohan dalam Basic and Clinical Neuroscience tahun 2019 menunjukkan sujud dengan menghadap kiblat selama 10 detik memiliki efek pada aktivitas otak.
"Di Ramadan, tentu sujud kita lebih banyak dari bulan-bulan lainnya, walaupun setelah Ramadhan kita tetap diminta kurikulum Ramadhan ikut lagi. Kalaupun lupa, di Ramadhan berikutnya diperkuat lagi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Bukan Laut Mati, Ternyata Perairan Paling Asin di Bumi Ada di Kolam Ini
Advertisement
Berita Populer
- Komentar Jokowi Setelah Jajal Telur Krispi Kopi Klotok: Enak Sekali
- Jokowi Sarapan di Kopi Klotok, Warganet Berkelakar kok Enggak Antre
- Hari Sepeda Sedunia, Jogja Dulu Punya Sego Segawe yang Kini Tak Ada Lagi Kabarnya
- BPPD dan GIPI Promosikan Wisata Sehat agar Wisatawan Tinggal Lebih Lama
- Dikritik Menteri Nadiem Makarim, Ini yang Perlu Anda Ketahui tentang ASPD di DIY
Advertisement
Advertisement