Khawatir Asam Lambung Menyerang, Ini Tips Berpuasa bagi Penderita GERD

Harianjogja.com, JOGJA—Segelintir orang menilai puasa cukup mudah dilakukan namun cukup mengkhawatirkan bagi penderita asam lambung terutama Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Meski demikian banyak penelitian telah membuktikan bahwa gejala GERD lebih ringan saat puasa di bulan Ramadan dibandingkan saat tak puasa.

Jika kamu masih khawatir asam lambung akan menyerang di tengah waktu puasa, perhatikan tips berikut agar puasamu lancar dan tidak bolong-bolong selama tiga puluh hari kedepan yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Jangan lewatkan waktu sahur

Menahan lapar selama 12 jam bukan perkara mudah apalagi jika kamu memiliki permasalahan lambung ditambah aktivitas harian yang tinggi. Oleh karena itu, kondisi perut kosong saat puasa adalah pilihan terburuk.

Melewatkan sahur berpotensi besar meningkatkan asam lambung hanya dalam setengah hari dan memperparah kondisi lambungmu. Pastikan kamu tidak melewatkan sahur dan konsumsi makanan tinggi serat yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.

Baca juga: Simak! Ini Teks Bacaan Bilal Tarawih Serta Jawaban Jamaah, Arab dan Latin

Seperti oatmeal, buah pisang, semangka, alpukat, sayuran (bayam, mentimun, seledri, selada, atau asparagus), protein seperti dada ayam, putih telur, ikan salmon. Tambah asupanmu dengan yoghurt serta minum teh jahe. Hindari mengonsumsi minuman bersoda, makanan pedas, makanan berlemak tinggi, makanan atau minuman berkafein.

2. Mengonsumsi obat maag saat sahur

Selain tidak melewatkan sahur, kamu perlu melakukan pencegahan dini dengan mengonsumsi obat maag. Berdasarkan hasil penelitian Hojjatolah Rahimi dan Najmeh Tavakol, puasa Ramadan tidak berpengaruh terhadap gejala GERD pada pasien yang mengonsumsi obat anti sekresi selama bulan ini.

Obat anti sekresi atau lebih dikenal dengan antagonis H2 dapat mengurangi produksi asam lambung dengan menghambat kerja reseptor histamine 2 yang berada di dinding lambung. Beberapa jeni obat yang dapat dikonsumsi antara lain ranitidin, famotidin, nizatidin atau simetidin dan sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum memakai obat-obatan tersebut.

3. Makan secara perlahan

Makanan cepat akan mengakibatkan sejumlah makanan yang dikunyah tidak halus, sehingga lambung akan bekerja lebih keras untuk menghaluskan makanan. Oleh karena itu sebaiknya kamu bangun lebih awal agar dapat makan lebih santai dan tidak diburu waktu. Perhatikan porsi makanmu yang tidak berlebihan yang juga memicu asam lambung naik.

Agar kekhawatiranmu semakin berkurang cobalah untuk mengonsumsi suplemen vitamin B yang dipercaya dapat menjaga tingkat energi tetap tinggi selama berpuasa.

4. Tahan kantukmu jangan langsung tidur

Siapa sih yang tidak mengantuk bangun dini hari? Apalagi usai perut terisi seringkali rasa kantuk langsung menyerang. Namun tidur termasuk tidur-tiduran usai makan justru memicu asam lambung meningkat dan membuat perut terasa tak nyaman. Idealnya, selang waktu tidur setelah makan ialah 2-3 jam.

Kamu bisa mengisi waktu dengan tadarus lebih dulu atau melanjutkan drakor atau film yang sempat tertinggal semalam.

5. Segerakan berbuka puasa saat waktunya tiba

Sesuai dengan anjuran sunnah Rasul ketika waktu berbuka makan disunnahkan untuk membatalkan puasa sesegera mungkin, bukan hanya baik untuk kondisi lambung kamu sudah melaksanakan sunnah puasa paling sederhana.

Sebaiknya bukalah dengan makanan ringan atau jenis minuman manis rendah lemak agar lambung tidak langsung bekerja keras, lalu kamu dapat makan berat setelah usai melaksanakan salat Magrib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News