Advertisement

Promo November

Pria Singapura Ini Pilih Ngemil Serangga Dibanding Keripik, Klaim Lebih Sehat

Lajeng Padmaratri
Senin, 06 Maret 2023 - 22:07 WIB
Lajeng Padmaratri
Pria Singapura Ini Pilih Ngemil Serangga Dibanding Keripik, Klaim Lebih Sehat Foo Maosheng, pria Singapura yang rutin memakan serangga sebagai camilan. / Mothership

Advertisement

Harianjogja.com, SINGAPURA—Pria Singapura ini menghebohkan dunia maya lantaran sering membagikan unggahannya kala makan serangga. Meski demikian, ia teguh mengonsumsi serangga karena merasa lebih sehat daripada camilan konvensional.

Melansir Mothership, pria 34 tahun bernama Foo Maosheng itu telah memakan serangga sejak 2015. Ia menganggapnya lebih sehat dan lebih ramah lingkungan daripada camilan keripik.

Advertisement

Dia mencicipinya pertama kali ketika seorang rekannya membawa pulang beberapa ulat bambu goreng dari Thailand. "Itu sebenarnya tidak buruk. Ini seperti makan Rice Krispies tapi rasanya lebih sedikit," ujarnya.

Latar belakang Foo membuatnya tidak memiliki ketakutan yang sama terhadap serangga kebanyakan orang. Pasalnya, ia berprofesi sebagai ahli entomologi yang mempelajari serangga di Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian Universitas Nasional Singapura sekaligus memakan serangga.

"Bahkan jika saya bukan ahli entomologi, saya pikir saya masih akan terbuka untuk makan [serangga]," renung Foo.

Ketertarikan Foo dengan serangga dimulai sejak kecil. Sementara anak-anak lain bermain-main di sekitar taman bermain, Foo ingat bahwa dia biasanya ditemukan berjongkok di antara semak-semak dan rerumputan, mencari serangga untuk dikumpulkan dan dibawa pulang. Tidak seperti yang lain, minat ini tidak memudar hingga dewasa.

Sekarang, Foo membeli berbagai paket bug yang dapat dimakan dari Thailand Unique setahun sekali. Setiap paket ziploc perak, dihiasi dengan label dengan gambar serangga. Harganya cukup terjangkau, dengan biaya sekitar S$4 atau sekitar Rp45 ribu per paket, tidak termasuk biaya pengiriman.

Satu bungkus serangga bagi Foo bisa bertahan dua hingga tiga minggu. Simpanannya meliputi serangga seperti jangkrik, ulat sagu, semut rangrang, dan jangkrik.

Foo berbagi bahwa dia mengunyah serangga seperti makanan ringan dan menggambarkan teksturnya mirip dengan kacang atau biskuit. Dia memakannya langsung dari kemasannya, atau menaburkannya di atas piring makanannya, seperti crouton di atas salad, atau furikake di atas nasinya.

Foo telah mencoba memperkenalkan serangga yang dapat dimakan kepada keluarga, teman, dan koleganya, dengan reaksi yang beragam. Sementara beberapa bersedia untuk mencobanya, yang lain lebih mudah tersinggung, menjaga jarak dari serangga. "Saya punya teman yang mengatakan 'Saya lebih baik mati daripada memakannya'," ujarnya.

Sejauh ini, tidak ada orang yang dia kenal yang pernah makan serangga seperti dia, dan dia menyadari bahwa dia mungkin salah satu dari sedikit orang di Singapura yang memakannya secara teratur.

Foo menjelaskan bahwa daya tarik utama baginya adalah menjadi lebih kaya protein, yang menjadikan serangga sebagai pilihan yang lebih sehat daripada makanan ringan lainnya. "Lebih baik daripada makan terlalu banyak karbohidrat," komentarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Mothership

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement