Advertisement
Takut Merasa Kesepian? Kenali Tanda Autofobia, Ketakutan Akan Kesepian
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Biasanya dalam kisah di novel atau film sederhana, ada kisah tentang pertemuan dan perpisahan, baik dengan keluarga, pasangan, maupun sahabat. Kisah perpisahan kerap kali berakhir mengharu biru.
Dalam kebiasaan yang tiba-tiba berubah, muncul perasaan takut kesepian bahkan ketakutan akan kesendirian.
Advertisement
Ternyata perasaan takut tersebut bisa jadi kamu memiliki autofobia, yakni ketakutan akan hidup sendiri tanpa ada yang menemani atau takut kesepian maupun terisolasi. Autofobia dikenal pula dengan istilah isolofobia, eremofobia, monofobia
Berikut ini beberapa hal penting mengenai gejala hingga penyebab autofobia:
Baca juga: Sinopsis In the Name of God: A Holy Betrayal, tentang 4 Orang yang Mengaku Tuhan di Korea
Gejala Autofobia
Pengaruh autophobia pada setiap orang berbeda-beda, ada seseorang yang merasa tidak aman kecuali saat bersama orang lain. Ada pula karena kesendiriannya menimbulkan perasaan sedih, takut, atau cemas yang intens.
Sejumlah tanda-tanda lain yang dapat dikenali dengan mudah ialah sebagai berikut
- Takut dipisahkan dari satu orang tertentu.
- Takut sendirian di rumah.
- Takut sendirian di depan umum.
- Takut merasa sendirian dan terisolasi.
- Takut menghadapi situasi berbahaya sendirian.
- Takut hidup sendiri.
Meski seseorang dengan phobia ini sadar bahwa ketakutan mereka tidak rasional namun sejumlah gejala fisik berikut tidak terkontrol saat menghadapi situasi tersebut seperti badan panas dingin, pusing, keringat berlebihan (hiperhidrosis), palpitasi jantung, mual, sesak napas (dispnea), gemetaran, hingga sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia).
Penyebab Autofobia
Fobia biasanya disebabkan karena trauma atau pengalaman buruk pada masa kecil, berikut ialah potensi penyebab autofobia pada seseorang.
- Sendirian saat menghadapi peristiwa traumatis tanpa ada orang lain yang mendukung
- Merasa ditinggalkan di masa kanak-kanak, misalnya akibat perceraian orang tua atau kematian dalam keluarga
- Mengalami serangan panik, cedera, atau rumah pernah dibobol tanpa ada yang membantu
- Memiliki orang tua atau saudara kandung dengan fobia yang sama atau berbeda
Diagnosa Autofobia
Melansir dari Women’s Health Jill Squyres Ahli Psikologis Klinis Colorado, Amerika Serikat menjelaskan salah satu cara mengetahui seseorang mengidap autofobia ialah adanya rasa sangat takut saat sendirian dan merasa membutuhkan orang lain atau orang lain di sekitar Anda untuk merasa aman. Meski di tempat yang seharusnya nyaman seperti dirumah.
“Segera setelah Anda sendirian, Anda mungkin merasa sangat kesepian, bosan, atau cemas," imbuhnya.
Jika terjadi beberapa kali saja maka masih tergolong normal, namun lain hal jika pola ketakutan, kepanikan, atau kesedihan terjadi secara intens setiap kali sendirian setidaknya selama enam bulan. Timbulnya gejala ketika Anda sekedar berpikir untuk menyendiri, hingga terjadi gejala ekstrem yang mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Jogja Optimistis Persoalan Sampah di DIY Akan Segera Berakhir
- Persoalan Sampah Dikhawatirkan Berdampak ke Citra Pariwisata Jogja
- Sultan Jogja Ingatkan Abdi Dalem Harus Jadi Penjaga Budaya
- Jadwal Pemadaman Listrik Rabu 8 Mei 2024 Jogja dan Sekitarnya, Cek Lokasinya!
- 40 Advokat Muda Bergabung ke Peradi Kota Jogja
Advertisement
Advertisement