Advertisement

Jangan Sepelekan! Kenali Gejala Gangguan Kesehatan Mental Sejak Dini!

Bernadheta Dian Saraswati
Rabu, 15 Februari 2023 - 09:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Jangan Sepelekan! Kenali Gejala Gangguan Kesehatan Mental Sejak Dini! Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Penyakit gangguan kesehatan mental pada remaja dan orang dewasa ini jangan dianggap remeh namun perlu perhatian bagi orang tua dan lingkungan sekitar.

Advertisement

Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D., mengatakan para orang tua, guru dan lingkungan sekitar perlu mengetahui tanda gejala awal bagi orang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Menurut Yayi Suryo, gejala awal gangguan kesehatan mental dapat dilihat dari munculnya beberapa penyakit tertentu sampai menimbulkan stres karena adanya perasaan tertekan, cemas atau tegang sehingga menuntut tubuh seseorang untuk melakukan penyesuaian.

“Dalam kondisi stres yang berkepanjangan perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang profesional,” kata Yayi dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, belum lama ini. 

Penyebab timbulnya stres ini menurut Yayi bisa disebabkan oleh soal pekerjaan, faktor ekonomi hingga relasi hubungan dengan pasangan dan orang tua yang tidak harmonis. Ia menyampaikan bahwa gangguan kesehatan mental bisa menimbulkan dampak pada gangguan secara fisik, pikiran dan emosional.

“Hampir 50 persen pasien yang datang ke dokter itu berhubungan dengan psikologi,” katanya.

Baca juga: Kanker Serviks Penyebab Kematian Tertinggi Ketiga Wanita Indonesia, Cegah dengan HPV

Adapun gejala umum stres yang ditemui pada gangguan fisik adalah mudah kelelahan, pusing, diare, tekanan darah naik, mual, sakit di dada, gemetar, sakit perut, sulit tidur, sudah bernafas, peningkatan detak jantung dan gatal-gatal di kulit. Sementara gangguan pikiran ditunjukkan adanya sulitnya konsentrasi, mudah lupa, sulit mengambil keputusan, distorsi, berpikir irasional, sulit mengingat, paranoia, kesulitan menyelesaikan masalah dan gagal fokus.

Sedangkan gangguan pada emosional dan tindakan dapat dilihat dari tanda seseorang itu mudah marah, menarik diri, banyak absen (tidak hadir), sering terlambat, terlalu sensitif, makanan yang kompulsif, menyelesaikan masalah dengan pelarian ke minuman keras, obat dan rokok. Lalu gangguan dalam hubungan interpersonal dan perubahan pada pola tidur dan pola makan.

Jika dibiarkan berlarut larut, kata Yayi, tingkat stres yang berlebihan bisa menjurus pada kondisi depresi dengan adanya gejala munculnya perasaan sedih yang berlebihan, kehilangan minat dan kesenangan, perasaan merasa tidak berguna, gangguan tidur dan gangguan selera makan, menjadi tidak bersemangat, mengalami konsentrasi rendah dan perasaan tidak berdaya.

“Depresi ini sangat berbahaya jika punya ide bunuh diri, dimulai dari mengurung diri maka bisa memunculkan seseorang untuk ide bunuh diri,”paparnya.

Perlu Sosialisasi

Soal gejala awal gangguan kesehatan mental ini seharusnya perlu disosialisasikan pada orang tua dan guru-guru di sekolah sehingga bisa mendeteksi jika ada remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental di awal. “Bisa identifikasi, gejala depresi ringan dan sedang bisa konsultasi dengan profesional. Sayangnya di tidak semua daerah punya psikolog di puskesmas, apalagi ini belum menjadi program prioritas nasional,” jelasnya

Sebagai Ketua Health Promoting University (HPU) UGM, Yayi menuturkan pihaknya akan bekerja sama dengan banyak kampus lain yang tergabung dalam jejaring kampus sehat untuk melakukan kegiatan pengabdian edukasi dan sosialisasi soal menjaga kesehatan mental di masyarakat.”Apalagi Fakultas psikologi di Indonesia itu ada lebih dari 100,” katanya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tersandung Kasus Narkoba & Pembunuhan, 168 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Terbanyak di Malaysia

News
| Sabtu, 30 September 2023, 00:07 WIB

Advertisement

alt

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah

Wisata
| Kamis, 28 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement