Advertisement

Kanker Serviks Penyebab Kematian Tertinggi Ketiga Wanita Indonesia, Cegah dengan HPV

Bernadheta Dian Saraswati
Senin, 13 Februari 2023 - 12:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kanker Serviks Penyebab Kematian Tertinggi Ketiga Wanita Indonesia, Cegah dengan HPV Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kanker serviks menjadi salah satu penyakit mematikan yang mengancam kaum wanita. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di dunia.

Sementara data GLOBOCAN mencatat kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi ketiga pada wanita Indonesia setelah kanker payudara dan kanker paru.

Advertisement

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venerologi FKKMK UGM, dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK (K) menjelaksan kanker serviks atau leher rahim merupakan kanker ganas yang bisa dicegah sejak dini, salah satunya dengan melakukan vaksin Human Papillomavirus Vaccine (HPV).

"Vaksinasi HPV bisa mencegah kanker serviks dan dianjurkan sedini mungkin. Vaksin ini bisa diberikan mulai umur 9-49 tahun,"tuturnya dalam Talkshow Kesehatan berjudul Kesehatan Organ Kewanitaan yang diselenggarakan klinik Gadjah Mada Medical Center (GMC), dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (11/2/2023). 

Baca juga: Kotabaru Fair 2023, Pengunjung Bisa Melihat Lebih Dekat Perumahan Belanda

Satiti mengatakan pemberian vaksin HPV akan efektif jika dilakukan sejak dini mulai usia 9 tahun. Sebab di usia tersebut sebagian besar belum aktif secara seksual.

Saat ini tiga jenis vaksin HPV yang telah mendapat izin U.S. Food and Drug Administration (FDA). Pertama vaksin HPV Cervarix yang melindungi dari HPV tipe 16 dan 18. Kedua, vaksin HPV Gardasil yang memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Ketiga, vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9) yang bisa melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.

"Sebenarnya ada 200 tipe virus HPV namun dari data epidemiologi yang banyak menginveksi adalah 9 tipe tadi. Sementara tipe lainnya tidak lebih berbahaya,"paparnya.

Satiti menyampaikan sejumlah faktor risiko terjadinya kanker serviks. Beberapa di antaranya melakukan aktivitas seksual di usia muda, dengan multipartner, partner berisiko tinggi, dan partner memiliki penyakit infeksi menular seksual.

"Kanker serviks terjadi 90 persen karena virus HPV melalui kontak kulit yang mengandung virus HPV," ucapnya.

Individu yang telah aktif secara seksual dikatakan Satiti berisiko terkena kanker serviks. Oleh sebab itu, upaya deteksi dini penting dilakukan melalui tes IVA dan papsmear secara rutin. Selain itu juga menjaga gaya hidup sehat, vaksin HPV, menjaga kebersihan genital, serta tidak berganti-ganti pasangan seksual.

Talkshow kesehatan ini merupakan salah satu rangkaian acara yang digelar dalam memeriahkan HUT ke-22 GMC. Rangkaian acara lainnya yang turut dilaksanakan pada hari yang sama adalah pemeriksaan IVA dan papsmear gratis bagi sivitas UGM dan masyarakat umum serta konsultasi dan pemeriksaan seputar kewanitaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement