Advertisement
Mengenal Beri Marmer, Buah yang Biru Berkilau Seperti Dicat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Buah Pollia condensata alias beri marmer, merupakan tanaman yang tumbuh di hutan Afrika Tengah. Buah ini secara ilmiah diakui sebagai zat organik paling cemerlang di alam.
Tanaman beri marmer tumbuh setinggi sekitar satu meter dan bertunas hingga 40 buah kecil yang sangat berkilau. Melihat beri marmer dari dekat, Anda mungkin akan menduga buah itu dilapisi cat biru metalik. Bentuknya sangat mirip dengan perhiasan Natal mini yang mengkilap, berkilauan di bawah sinar matahari, yang tidak biasa untuk sebuah tanaman.
Advertisement
Melansir dari Oddity Central, di bumi ini banyak tumbuhan dan buah-buahan berwarna cerah, tetapi tidak ada yang berwarna seperti beri marmer. Fakta itu menggelitik para ilmuwan. Setelah melakukan serangkaian pengujian, mereka menyimpulkan bahwa buah Pollia condensata bukan hanya buah paling cemerlang di dunia, tetapi juga benda organik paling cemerlang.
Di negara-negara seperti Etiopia, Mozambik, Tanzania, atau Ghana, beri marmer telah lama terkenal dengan bagian luarnya yang berkilau dan menarik perhatian, tetapi baru beberapa tahun yang lalu para ilmuwan akhirnya mengetahui apa yang membuatnya begitu cerah.
Baca juga: Kanker Serviks Penyebab Kematian Tertinggi Ketiga Wanita Indonesia, Cegah dengan HPV
Berbeda dengan buah lainnya yang ketahanan warnanya tergantung pada pigmenmya, beri marmer tetap sangat cerah selama beberapa dekade atau bahkan lebih lama.
Para ilmuwan menyebut pewarnaan semacam ini dengan "warna struktural". Ini dapat diamati pada berbagai hewan, seperti burung merak, yang bulunya berwarna coklat berpigmen tetapi memantulkan cahaya biru, pirus, dan hijau, serta beberapa spesies kupu-kupu dan kumbang. Beberapa tanaman juga menampilkan pewarnaan struktural, tetapi beri marmer dipandang paling mengesankan di dunia tanaman.
Setelah menganalisis buah marmer di bawah mikroskop, para ilmuwan menemukan bahwa lapisan luar buah terdiri dari tiga hingga empat lapisan sel berdinding tebal, seperti lapisan yang terbuat dari serat selulosa yang tersusun dalam formasi seperti spiral.
Saat cahaya mengenai buah beri, sebagian dipantulkan dan sisanya memancar ke yang lain. Pada dasarnya, berkas cahaya yang dipantulkan memperkuat satu sama lain untuk menghasilkan warna biru berkilauan yang menakjubkan ini.
Kalau-kalau Anda bertanya-tanya, tidak, beri marmer tidak bisa dimakan. Itu karena, selain bagian luarnya yang mengkilap, sebagian besar terdiri dari biji. Namun ada keuntungannya, yang paling jelas adalah bahwa mereka mempertahankan bentuk dan warna cerahnya selama beberapa dekade.
Beberapa tahun yang lalu, desainer makanan Bompas & Parr berkolaborasi dengan desainer perhiasan Maud Traon untuk membuat gelang beri perak dan marmer yang unik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pemilihan Rektor 2024-2029 UNS Dimulai, MWA Sosialisasikan Aturan Main
- 116 Calon Siswa Polri Jalani Verifikasi di Polres Boyolali, Mayoritas Bintara
- Dapat 4 Karangan Bunga dari Masyarakat, KPU Sragen Anggap Wujud Kepercayaan
- 5 Daerah Penghasil Cabai Rawit Terbanyak di Jatim, Nomor 1 Kabupaten Kediri
Berita Pilihan
Advertisement
Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Lengkap dari Staisun Tugu hingga Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA dan YIA Xprerss, Jumat 19 April 2024
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Jumat 19 April 2024
Advertisement
Advertisement