Advertisement
Ini Awal Mula Permainan Lato-lato Viral di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Gim lato-lato lagi viral di Indonesia dan banyak dimainkan oleh anak-anak di Indonesia. Hal ini membuat masyarakat penasaran bagaimana sih awal mula permainan lato-lato viral?
BACA JUGA: Sederet Insiden yang Ditimbulkan Oleh Lato-Lato
Lato-lato merupakan permainan anak yang terbuat dari bahan plastik terdiri dua bandulan pendulum dan disambungkan dengan seutas tali atau benang nilon. Di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakan dua bandulan tersebut.
Cara memainkan lato-lato pun terlihat cukup mudah bagi sebagia orang, yakni dengan membenturkan dua bendulan sehingga menimbulkan suara tek-tek-tek.
Lalu, bagaimana sih awal mula lato-lato viral?
Dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari mengatakan, lato-lato viral dipengaruhi oleh adanya media teknologi yang memmbuat permainan ini dikenal banyak orang.
Dia menambahkan salah satu pihak yang mempopulerkan permainan ini adalah produsen permainan anak.
“Masing-masing zaman atau era selalu punya zeitgest atau yang kita sebut sebagai jiwa zaman. Kebetulan, sekarang permainan lato-lato. Siapa yang menyebabkan permainan tersebut populer, salah satunya produsen media permainan anak dan saya kira hal ini akan berulang pada waktu mendatang,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya yang ada di situs resmi Unair.
Bukan hanya produsen, awal mula lato-lato viral diduga juga karena keterlibatan Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang ikut memainkan gim satu ini.
Aksi Jokowi dan Ridwan Kamil tersebut dilakukan saat mengunjungi salah satu pasar di Subang, Jawa Barat. Aksi Jokowi bermain lato-lato itu diunggah oleh Ridwan Kamil di akun Instagram resminya, @ridwankamil, Selasa (27/12/2022).
“Main nok-nok bareng Presiden dan Gubernur,” tulis pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Terkait nilai-nilai dalam permainan lato-lato, Ikhsan mengatakan hal tersebut sama seperti permainan anak-anak pada umumnya, yakni interaktif, kompetitif, hingga kesenangan.
“Apalagi lato-lato ini viral setelah pandemi. Anak-anak bisa berinteraksi sehingga permainan tersebut menjadi media interaksi bagi mereka. Di samping itu, nilai kompetitif dalam permainan tersebut juga berkaitan dengan kemampuan atau skill mereka sehingga muncul perlombaan dan sebagainya,” kata dia.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
- Miris, Rahim Remaja Korban Pencabulan 11 Pria bakal Diangkat karena Infeksi
- Dishub Semarang: Sopir Truk Kecelakaan Maut di Ngaliyan Langgar Jam Operasional
- 500 Personel Tim Gabungan Amankan Uji Coba Persijap Vs PSIS Semarang
- Waduh! Jalan Kelok 18 di Yogyakarta Belum Bisa Dibangun, Dana IDB Belum Cair
Berita Pilihan
Advertisement

Swiss-Belboutique Yogyakarta Menyerahkan Donasi Hasil Penjualan Paket Buka Puasa 2023
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sudah Rukun, PSHT dan Brajamusti Kerja Bakti Bareng Polda DIY Bersihkan Tamsis Jogja
- Hore! DLH Kulonprogo Bakal Hibahkan Motor Roda Tiga ke Bank Sampah
- Ajukan Banding, Koruptor Stadion Mandala Krida Justru Dihukum Lebih Berat
- TPST Tamanmartani Dilengkapi Fasilitas Pengolahan Kompos & Conblock Plastik
- Sekda Didapuk Menjadi Komisaris Utama Bank Bantul
Advertisement
Advertisement