Advertisement
Hari Aids Sedunia, Kenali Gejala Aids Pada Wanita Sejak Dini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Setiap 1 Desember, masyarakat di belahan dunia merayakan Hari Aids Sedunia. Salah satu jenis penyakit ini terus menjadi perhatian serius pemerintah baik di Indonesia maupun negara lain.
HIV bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Gejalanya pun tidak jauh berbeda. Hanya saja ada beberapa gejala HIV yang memang hanya ditemukan pada pasien wanita, seperti keputihan, gangguan menstruasi, atau luka di organ intim yang kambuhan dan sulit disembuhkan.
Advertisement
Gejala HIV pada wanita biasanya baru akan muncul ketika infeksi HIV memasuki tahap lanjut. Dari masuknya virus ke dalam tubuh hingga menyebabkan gejala bisa memakan waktu hingga 10 tahun.
Baca juga: 10 Tahun Lagi, Risiko Serangan Jantung Bisa Dideteksi lewat Ronsen Dada
Dikutip dari Alodokter, berikut ini adalah gejala HIV pada wanita yang tidak boleh diabaikan:
1. Infeksi vagina berulang
Infeksi vagina sebagai gejala HIV pada wanita umumnya disebabkan oleh kandidiasis vagina. Meski dapat dialami oleh semua wanita, infeksi vagina pada wanita yang terinfeksi HIV biasanya akan lebih sering kambuh dan sulit diobati. Ini merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh mulai melemah.
Infeksi vagina dapat menimbulkan beberapa gejala berikut:
- Keputihan dengan tekstur tebal berwarna putih
- Gatal dan muncul ruam di vagina
- Sensasi perih di area vagina
- Nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seks
2. Nyeri di panggul atau perut bagian bawah
Gejala HIV pada wanita lainnya adalah muncul rasa nyeri di bagian bawah perut atau panggul (radang panggul). Kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada rahim, indung telur, atau tuba fallopi.
Seperti halnya infeksi jamur vagina, keluhan radang panggul pada penderita HIV biasanya lebih sulit diobati dan lebih sering kambuh.
Selain rasa sakit di bagian bawah perut, gejala radang panggul lain yang perlu diperhatikan adalah keputihan yang berbau tidak sedap, gangguan menstruasi, demam, dan nyeri ketika berhubungan seks atau buang air kecil.
3. Gangguan menstruasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan menstruasi banyak terjadi pada wanita yang terinfeksi HIV, khususnya ketika infeksi HIV sudah memasuki tahap lanjut.
Gangguan menstruasi bisa berupa siklus haid tidak teratur, darah haid menjadi lebih banyak atau lebih sedikit, dan munculnya keluhan PMS yang lebih berat dari sebelumnya. Namun, gangguan menstruasi baru patut dicurigai apabila kemunculannya disertai beberapa gejala HIV lainnya.
4. Sering sakit atau terkena infeksi
Virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh dapat membuat penderitanya sering sakit atau rentan infeksi. Ketika terserang infeksi, penderita HIV bisa mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Demam
- Batuk sulit sembuh
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Berkeringat di malam hari
- Diare kronis
- Sesak napas
- Nyeri otot
- Sariawan di vagina, lidah, atau mulut
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Infeksi jamur kandidiasis di dalam mulut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 28 Maret 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement