Advertisement
Banyak Pilihan Jenis Diet, Mana yang Aman dan Sehat?

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Banyak orang melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Mereka rela mengatur makannya agar tubuh mencapai berat yang ideal.
Saat ini, banyak beragam jenis diet yang bisa dipilih. Mulai dari diet rendah karbohidrat, intermitten fasting, diet vegan, hingga diet ketogenik.
Namun diet seperti apakah yang sehat menurut ahli?
Dilansir dari ugm.ac.id, diet tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Ahli Gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Rahadyana Muslichah, S.Gz., M.Sc., mengatakan diet harus dilakukan dengan memperhatikan kondisi tubuh dan melalui pendampingan dari profesional seperti ahli gizi.
Masing-masing orang memiliki kebutuhan harian yang berbeda-beda sehingga diet yang berhasil dilakukan pada satu individu tidak lantas bisa diterapkan pada individu lainnya.
Baca juga: Syarat dan Cara Konsultasi ke Psikolog Pakai BPJS Kesehatan
“Diet untuk menurunkan berat badan tidak boleh sembarangan seperti mengikuti cara yang berhasil dipakai orang lain. Jadi tidak bisa meniru program diet yang populer dilakukan karena program diet sebisa mungkin personalized dengan mempertimbangkan kondisi klien,” paparnya dikutip Harianjogja.com, Senin (21/11/2022).
Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini merekomendasikan dalam penentuan program diet dilakukan melalui konsultasi dengan profesional. Ia menuturkan jika diet bukan hanya sekadar menurunkan berat badan hingga posisi ideal tetapi juga harus memperhatikan komposisi tubuh seperti persentase lemak maupun otot.
Dengan konsultasi ke profesional program diet akan disusun setelah melalui rangkaian asesmen secara komprehensif. Beberapa diantaranya seperti mencari akar persoalan penyebab berat badan berlebih dari pola/kebiasaan makan dan pola aktivitas sehari-hari.
Rahadyana mengatakan bahwa diet bukan berarti harus menghindari berbagai jenis makanan. "Semua jenis zat gizi tetap diperlukan tubuh, hanya saja porsi makannya diatur sesuai prinsip gizi seimbang,” katanya.
Pilih protein rendah lemak misalnya, ikan, daging putih, telur, dan susu rendah lemak. Selain itu, variasikan pemenuhan kebutuhan karbohidrat. Misalnya tidak hanya dengan nasi putih saja, tetapi divariasikan dengan bahan pangan lain seperti singkong, ubi, atau beras merah yang mengandung serat. Tak lupa perbanyak konsumsi sayur dan buah.
Camilan Aman?
Buah yang diolah menjadi jus atau buah potong juga bisa menjadi camilan sehat. Ia menyarankan saat menjalani program diet sebaiknya membatasi konsumsi makanan tinggi gula, garam, minyak, dan lemak agar berat badan tidak melonjak.
Kemenkes merekomendasikan batas asupan porsi gula sebanyak 4 sendok makan per hari, garam 1 sendok teh per hari,dan lemak 5 sendok makan per hari.
“Diet juga perlu dibarengi dengan aktivitas fisik/olahraga karena akan lebih cepat untuk menurunkan persentase lemak tubuh. Olahraga yang direkomendasikan adalah 150 menit dalam 1 minggu,” terangnya.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dishub Semarang: Sopir Truk Kecelakaan Maut di Ngaliyan Langgar Jam Operasional
- 500 Personel Tim Gabungan Amankan Uji Coba Persijap Vs PSIS Semarang
- Waduh! Jalan Kelok 18 di Yogyakarta Belum Bisa Dibangun, Dana IDB Belum Cair
- Beda Sikap Soal RUU Kesehatan, IDI Solo Komitmen Jalankan Putusan Pemerintah
Berita Pilihan
Advertisement

Swiss-Belboutique Yogyakarta Menyerahkan Donasi Hasil Penjualan Paket Buka Puasa 2023
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dinsosnakertrans Jogja Kaget, Korban PHK Satpol PP Tak Pegang Kontrak Kerja
- Sudah Rukun, PSHT dan Brajamusti Kerja Bakti Bareng Polda DIY Bersihkan Tamsis Jogja
- Hore! DLH Kulonprogo Bakal Hibahkan Motor Roda Tiga ke Bank Sampah
- Ajukan Banding, Koruptor Stadion Mandala Krida Justru Dihukum Lebih Berat
- TPST Tamanmartani Dilengkapi Fasilitas Pengolahan Kompos & Conblock Plastik
Advertisement
Advertisement