Advertisement
Ingin Lasik Mata? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Bagi orang yang memiliki gangguan mata minus atau silinder bisa menjalani lasik mata. Simak penjelasannya berikut ini sebelum memutuskan lasik mata.
Sesuai namanya, lasik merupakan Laser-Assisted in Situ Keratomileusis. Tindakan ini disebut juga operasi laser, yaitu operasi mata yang digunakan untuk mengobati rabun jauh, dekat, dan astigmatisma. Lasik menggunakan sinar laser atau mikrokeratoma untuk memperbaiki bentuk kornea mata.
Advertisement
Dokter subspesialis Vitreo-retina JEC Eye Hospitals and Clinics, Ferdiriva Hamzah menjelaskan bahwa seseorang dengan mata silinder dan minus dapat menjalani operasi lasik mata.
“Bisa (mata silinder dan minus). Jadi lasik itu bisa untuk menghilangkan minus dan silinder. Jadi sekaligus bisa. Misal kita minus dua silinder satu, dua-duanya hilang,” jelas Ferdiriva dikutip dari Antara, Senin (7/11/2022).
Lebih lanjut, Ferdiriva menjelaskan bahwa lasik umumnya bersifat permanen. Namun apabila minus kembali setelah melakukan lasik, maka hal tersebut kemungkinan diakibatkan oleh perkembangan bola mata yang belum berhenti.
“Biasanya orang yang lasik lalu minus kembali itu bisa jadi karena dia waktu dilasik, memang kan perkembangan bola mata kan biasanya umumnya stop di 18 tahun minusnya sudah nggak nambah lagi. Nah mungkin dia belum stop terus lasik, jadi minusnya bisa kembali lagi,” ungkap Ferdiriva.
Meski demikian, hal itu bukan berarti jika sebelumnya dia minus 5, lalu setelah lasik kembali jadi minus 5 lagi. Hal itu menueut Ferdiriva sangat jarang terjadi, sebab hasil lasik umumnya permanen.
Jika seseorang ingin melakukan operasi lasik, Ferdiriva mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasien. Misalnya tidak mengganti kacamata dalam satu tahun, dan sudah berusia 18 tahun ke atas.
“Yang perlu dilakukan sebelum lasik nomor satu dia tidak menggonta-ganti kacamata dalam setahun. Usianya sudah 18 tahun ke atas. Terus dia harus lepas softlens selama 2 minggu,” ujarnya.
Kendati demikian, rupanya tidak semua orang bisa melakukan lasik. Sebab, terdapat beberapa kondisi yang tidak memungkinkan pasien untuk menjalani lasik.
Sebelum operasi, biasanya dokter akan melakukan tahapan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap ketebalan kornea dan beberapa hal lainnya. Jika ditemukan ada gangguan atau kelainan di kornea, di retina, atau penyakit mata lain, hal itu bisa membuat operasi lasik tidak bisa dilakukan. Sehingga tahapan screening pasien sangat penting dilakukan.
Ferdiriva melanjutkan jika orang yang bisa dilasik adalah yang memiliki gangguan mata minus satu sampai minus 14. Jika lebih dari itu, lasik tidak bisa dilakukan.
"Karena makin tinggi minus maka yang ditembakkan ke mata akan semakin banyak. Semakin banyak maka kornea akan makin tipis. Bayangin saja kalau sudah semakin banyak nanti korneanya kenapa-napa. Jadi memang minus 14 biasanya maksimal. Biasanya ada tindakan lain untuk lebih dari itu seperti tanam lensa dan lain sebagainya,” urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement