Advertisement

Sering Jadi Dilema, Apakah Salah Memilih Jadi Ibu yang Tinggal di Rumah?

Lajeng Padmaratri
Selasa, 25 Oktober 2022 - 01:27 WIB
Lajeng Padmaratri
Sering Jadi Dilema, Apakah Salah Memilih Jadi Ibu yang Tinggal di Rumah? Ilustrasi anak dan orang tua - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perempuan yang sudah menikah seringkali dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan karirnya di luar rumah atau tinggal di rumah demi mengurus keluarga. Pilihan ini biasanya semakin menimbulkan dilema ketika hadirnya sang buah hati.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa saat ini banyak wanita berpendidikan hingga jenjang perguruan tinggi yang memilih untuk tidak bekerja. Mereka memilih tinggal di rumah untuk mengurus keluarga.

Advertisement

Dikutip dari Moms, studi itu diungkapkan Pew Research Center yang menyatakan bahwa 10% ibu berpendidikan tinggi tinggal di rumah. Mereka adalah perempuan dengan gelar master atau bahkan lebih tinggi. Jumlah ini rupanya menunjukkan bahwa banyak wanita berpendidikan tinggi di luar sana yang tidak ingin bekerja.

Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh kehadiran si kecil. Sebagian besar dari mereka menyatakan bahwa ada sesuatu tentang memiliki anak yang bisa mengubah hidup, hingga mereka memutuskan untuk memprioritaskan keluarga di atas karir.

Sebagian besar wanita yang bekerja kemudian memilih meninggalkan pekerjaan untuk tinggal di rumah mengaku terkejut dengan keinginan yang mereka hadapi tersebut. Sebab, ketika mereka berada di perguruan tinggi, semua orang berpikir bahwa mereka akan menggunakan pendidikan mereka untuk berkarir.

Kondisi ini membuat sejumlah perempuan menghadapi berbagai respon dari masyarakat. Beberapa di antaranya tak jarang membuat perempuan memikirkan ulang keputusan mereka.

Menghadapi Penghakiman

Menjadi ibu adalah salah satu peran yang paling dinilai dalam masyarakat. Studi menunjukkan bahwa 90% ibu merasa dihakimi karena pengasuhan mereka. Kebanyakan ibu akan setuju bahwa penilaian biasanya datang dari mereka yang kita harapkan justru mendukung kita.

Memilih untuk meninggalkan pekerjaan dan tinggal di rumah sering mendapat kritik dari berbagai pihak. Beberapa orang melihat ini sebagai tanda kelemahan atau kegagalan.

Karir Atau Anak

Meskipun benar bahwa ada wanita yang berhasil mengatur karir dan anak-anak sekaligus, namun ini bukan pilihan untuk semua orang. Banyak perempuan akan mengakui bahwa tidak mungkin memberikan 100% baik untuk karir Anda maupun anak-anak Anda. Faktanya adalah bahwa satu atau yang lain akan dikorbankan.

Bagi sebagian perempuan, memilih untuk tinggal di rumah menjadi tantangan sendiri. Para ibu ingin berada di rumah untuk melihat perkembangan anaknya dan terlibat dalam kegiatan yang disukai anak-anak.

Membuat Keputusan yang Tepat

Memilih untuk tinggal di rumah mungkin bukan keputusan yang tepat bagi sebagian orang. Pada akhirnya, hal ini tentang melakukan apa yang menurut Anda benar. Anda tidak dapat mendasarkan keputusan Anda pada apa yang dianggap "benar" oleh masyarakat.

Akan ada banyak tekanan dan harapan yang ditempatkan pada ibu hari ini. Wanita diharapkan menjadi ibu yang hebat sekaligus hebat dalam karir mereka. Cita-cita yang saling bertentangan sering kali membebani para ibu yang akhirnya terpecah antara karir dan anak-anak mereka. Membuat keputusan yang tepat adalah melakukan apa yang membuat Anda dan keluarga bahagia.

Implikasi Keuangan

Ada banyak ibu bekerja di luar sana yang pergi bekerja setiap hari bukan karena mereka ingin, namun karena alasan implikasi keuangan. Kebanyakan dari mereka akan dengan mudah mengakui bahwa mereka akan senang tinggal di rumah, tetapi itu tidak mungkin sekarang.

Kebanyakan akhirnya merasa bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukan apa yang mereka inginkan. Beberapa telah mencoba opsi bekerja dari rumah, tetapi ini mungkin tidak memberikan banyak waktu luang. Namun, sulit untuk meninggalkan anak Anda untuk pergi dan berurusan dengan orang lain sepanjang hari.

Biaya Penitipan Anak

Pada saat biaya pengasuhan anak bisa melebihi besaran gaji ibu, tinggal di rumah tidak pernah lebih menarik. Faktanya adalah bahwa beberapa pekerjaan bisa sangat tidak memuaskan sementara tinggal di rumah sangat bermanfaat. Bahkan, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak lebih stabil dan lebih bahagia ketika mereka memiliki orang tua penuh waktu di rumah.

Banyak orang beranggapan bahwa akan membosankan berada di rumah bersama anak-anak dan tidak ada teman orang dewasa. Padahal, ada ibu lain di luar sana untuk menghabiskan waktu bersama. Anda dapat menemukan jaringan support group ibu-ibu di rumah melalui berbagai platform.

Apalagi, sebagian besar pekerjaan tidak cukup fleksibel untuk memungkinkan ibu menghabiskan waktu yang cukup dengan keluarga. Ingat, tinggal di rumah bukan berarti harus dihabiskan dalam waktu yang panjang. Ada juga pilihan untuk kembali bekerja setelah anak-anak berusia lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement