Advertisement
Benarkah Vitamin D Turunkan Risiko Terinfeksi Covid? Ini Hasil Penelitian Ahli

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Di masa pandemi Covid-19, Vitamin D menjadi salah satu asupan gizi yang diburu orang. Suplemen ini merupakan nutrisi yang larut dalam lemak yang merupakan penguat bagi sistem kekebalan tubuh.
Vitamin D menjadi primadona lantaran dianggap dapat menurunkan risiko seseorang terinfeksi virus corona. Benarkah?
Advertisement
Meskipun vaksinasi dianggap sebagai langkah signifikan untuk mencegah penyebaran virus corona, penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu melindungi seseorang dari tertular SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Suplementasi vitamin D juga dapat mengurangi keparahan penyakit jika seseorang tertular Covid-19.
Baca juga: Apa Perbedaan Varian Delta Plus dengan Varian Delta? Ini Penjelasan Kemenkes
Dilansir melalui Pinkvilla, sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr David Meltzer di University of Chicago Medicine menunjukkan orang-orang dengan kekurangan vitamin D hampir dua kali lebih mungkin untuk tertular virus dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin D normal.
Saat berbicara dengan Healthline, Meltzer mengatakan bahwa dia menganggap mendapatkan vitamin D yang cukup dalam makanan sebagai tindakan pencegahan penting terhadap virus corona. Dia menempatkan asupan suplemen di anak tangga ketiga setelah masker dan kebersihan dalam hal pencegahan Covid-19.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa ada banyak bukti bahwa setiap orang harus mulai menganggap serius kekurangan vitamin D, karena menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.
Baca juga: Kenali 5 Tanda Ini pada Kulit, Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung
Sesuai meta-analisis baru-baru ini dari 40 studi penelitian, asupan vitamin D jangka panjang setiap hari kemungkinan akan memberikan perlindungan terhadap infeksi pernapasan akut yang sering dikaitkan dengan Covid-19. Dan penelitian lain menunjukkan bahwa pemberian calcifediol, sejenis vitamin D, secara signifikan mengurangi kebutuhan ICU untuk pasien Covid-19.
Vitamin D sendiri banyak ditemukan dalam makanan seperti salmon dan ikan berlemak lainnya, kuning telur, jamur, dan makanan yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu. Namun ingat, vitamin D di dalam makanan membutuhkan paparan sinar matahari untuk mengaktifkannya di dalam tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Viral Presiden Prabowo Tugaskan Wapres Gibran ke Papua, Begini Penjelasan Istana
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Rencana Pengoperasian Trans Jogja ke Gunungkidul, Ini Hasil Kajian Tarifnya
- Debt Collector Ditabrak hingga Patah Tulang dan Viral Narasi Tabrak Lari di Gamping, Begini Kronologinya
- DPRD DIY Bahas Sejumlah Raperda Strategis
- Viral Penumpang KA Sancaka Dilempar Batu di Jalur Daop 6 Jogja, Pelaku Belum Tertangkap
- Gegara Ikuti Google Map, Xenia Nyungsep ke Jurang Perbukitan Menoreh Kulonprogo
Advertisement
Advertisement