Advertisement
Duh, Mulai Oktober 2020, Pokemon GO Tidak Bisa Lagi Dimainkan di Ponsel Jadul

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bagi Anda yang punya ponsel keluaran lama atau jadul dan suka memainkan gim Pokemon GO, sepertinya mulai bulan depan hal itu sudah tidak bisa lagi Anda lakukan.
Sebab, Niantic, pengembang game Pokemon GO, mengumumkan permainan tersebut tidak bisa lagi dimainkan di ponsel yang masih menggunakan sistem operasi lama mulai Oktober 2020.
Advertisement
Melalui cuitannya akun Twitter resmi @PokemonGoApp pada Kamis (3/9/2020), Niatic menyebut pembaruan Pokemon GO selanjutnya tidak lagi mendukung sistem operasi Android 5, iOS 10 dan iOS 11.
Selain itu, disebutkan pula bahwa ponsel iPhone 5s dan iPhone 6 tidak lagi didukung oleh Niatic mulai Oktober 2020 walaupun keduanya sudah menggunakan sistem operasi terbaru iOS 13.
"Trainer [pemain] yang menggunakan perangkat yang tidak disebutkan di sini tidak akan terdampak dan tidak perlu melakukan apa-apa," cuit @PokemonGoApp.
Pokémon GO adalah sebuah gim berbasis realitas tertambah (augmented reality) dalam telepon pintar yang dikembangkan oleh Niantic, sebuah perusahaan sempalan milik Google, yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android.
Pokemon GO diluncurkan secara beta pada bulan Juli 2016. Gim ini populer sejak pertama kali dirilis karena berhasil menggabungkan teknologi tersebut dengan dunia nyata saat bermain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pengamat: Pembantaian Pendulang Emas oleh KKB Termasuk Pelanggaran HAM Berat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dispar Bantul Catat Pendapatan Sektor Pariwisata Capai Rp2,15 Miliar Selama Libur Lebaran 2025
- Hasto Menghadap Sultan, Bahas soal Relokasi Parkir ABA hingga Kebersihan Malioboro
- Miliki Ratusan Koleksi Film tentang Gunungkidul, Dinas Kebudayaan Antusias Rencana Pembangunan Bioskop
- Setelah Lebaran Stok Darah di Bantul Menipis, PMI Minta Masyarakat Berdonor
- Cegah Banjir, Luweng di Semanu Gunungkidul Bakal Dinormalisasi
Advertisement