Advertisement

Harian Jogja

Belasan Film Pendek Indonesia Tayang di Berbagai Negara

Maya Herawati
Kamis, 23 Juli 2020 - 20:04 WIB
Maya Herawati
Belasan Film Pendek Indonesia Tayang di Berbagai Negara Foto ilustrasi perfilman - ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kemampuan sineas muda Indonesia membuat karya tak perlu diragukan lagi. Bukti nyatanya ada 16 film pendek karya mereka terpilih dalam Viu Shorts! Season 2 dan bakal ditayangkan di berbagai negara.

Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Josua Puji Mulia Simandjuntak mengatakan, ke-16 film pendek terpilih akan tayang di Indonesia dan 15 negara lain yakni Hong Kong, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan Myanmar di Asia.

Advertisement

BACA JUGA:  Tokopedia Bantu Perempuan Pelaku UMKM Memiliki NIB

Kemudian, Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan UEA di Timur Tengah; serta Afrika Selatan.

"Sebanyak 16 film pendek dari 16 kota/kabupaten sebenarnya melanjutkan kesuksesan Viu Short! Season 1. Ini luar biasa. Tidak hanya ditayangkan di Indonesia saja tetapi di pentas dunia. Tujuh hari ke depan akan dipentaskan di 16 negara itu," kata Josua Puji Mulia Simandjuntak di Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Ke-16 karya itu adalah Memargi Antar (Klungkung), Kalang Obong (Kendal), Penari Larangan (Majalengka), Kakaluk Fulan Fehan (Atambua), Dawuk (Cilacap), Danau Pengantin (Tangerang), Bulu Mata (Jakarta Selatan).

Lalu, Melaiq (Mataram), Ikan Merah (Magelang), Kelar Kelor (Kulon Progo), Limo Wasto (Surakarta), Pohon Pengantin (Salatiga), G-Rain (Batu), Lae Pandaroh (Dairi), Kanak Kembar (Sangatta) dan La Love (Palu).

Sebagian besar film itu mengangkat budaya lokal termasuk kepercayaan dan ritual di sekitar pembuatnya dan keindahan alam. Kalang Obong karya sutradara Suryo Seno Bimantoro dari Kendal, Jawa Tengah misalnya.

"Di workshop film ada riset sosial lalu ide cerita. Dari diskusi terpikirlah Kalang Obong untuk mengangkat tradisi yang diakui Kemedikbud di kendal, tradisi upacara kematian, biasanya untuk setahun [setelah kematian seseorang]," kata Suryo, Kamis (23/7).

Menurut dia, tradisi di Suku Kalang ini sempat terhenti dan bahkan terancam punah. Tak semua orang Kendal tahu mengenai tradisi ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Berita Pilihan

Advertisement

alt

8 Bansos Cair Jelang Ramadan, Cek Datamu Disini!

News
| Selasa, 21 Maret 2023, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta

Wisata
| Senin, 20 Maret 2023, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement