Advertisement
BKKBN: Baru 5 Persen Perempuan di Indonesia yang Lakukan Deteksi Dini Kanker Serviks

Advertisement
Harianjogja.com, MALANG- Jumlah perempuan yang melakukan deteksi dini kanker serviks baru 5 persen di seluruh Indonesia. Hal itu disebutkan oleh Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dwi Listyawardani.
"Deteksi dini untuk melihat kemungkinan adanya gejala kanker mulut rahim itu baru sekitar 5 persen dari seluruh wanita yang eligible yang harus memeriksakan diri di seluruh Indonesia. Masih sangat sedikit," kata Dwi dalam keterangannya kepada wartawan di Malang, Selasa (16/7/2019).
Advertisement
Dwi Listyawardani yang akrab disapa Dani tersebut mengemukakan rendahnya angka deteksi dini kanker mulut rahim dikarenakan ketidaktahuan dan kesadaran masyarakat yang masih minim terhadap pencegahan penyakit itu.
Dani menjelaskan dibutuhkan sosialisasi tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks baik itu menggunakan tes IVA ataupun papsmear agar kesadaran masyarakat bisa meningkat.
Menurut dia, peran Tim Penggerak PKK yang anggotanya perempuan yang sudah menikah sangat efektif bila dioptimalkan dengan tepat. Alasannya, pemeriksaan IVA ataupun papsmear untuk deteksi dini kanker serviks sangat dianjurkan bagi perempuan yang telah melakukan hubungan seksual.
Oleh karena itu Dani menyarankan perempuan untuk melakukan deteksi dini, minimal dengan tes IVA yang paling mudah dilakukan dan bisa didapatkan di Puskesmas.
"Untuk pemeriksaan IVA pembiayaannya kan sudah dijamin oleh BPJS, ya. Jadi mereka yang sudah menjadi anggota BPJS sebetulnya bisa melakukan pemeriksaan ini. Dilakukan satu tahun sekali paling tidak," kata Dani.
Kanker mulut rahim merupakan penyakit kanker tertinggi kedua yang acap diidap oleh perempuan Indonesia setelah kanker payudara. Kanker serviks juga berkaitan dengan tingginya perkawinan anak di Indonesia.
Dani mengemukakan bahwa perkawinan anak meningkatkan risiko penyakit kanker mulut rahim pada perempuan. Alat kelamin wanita yang usianya di bawah 19 tahun masih sangat rentan terinfeksi berbagai virus sehingga berpotensi mengalami kanker serviks pada 15 tahun hingga 20 tahun yang akan datang.
"Dari hasil penelitian menunjukkan mereka yang yang kena kanker serviks setelah ditanya kapan kamu pertama kali melakukan hubungan seksual itu di usianya rata-rata di bawah 19 tahun ini," kata Dani.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Didiskualifikasi, Tim Basket Putra Gunungkidul Akan Tanding Ulang dengan Bantul
- Indra Sjafri Pantau Piala Soeratin U-13 di Jogja, Tekankan Pembinaan Usia Dini untuk Timnas
- 6 ASN di Kulonprogo Langgar Disiplin, Tiga Selingkuh
- Harhubnas, Naik Trans Jogja Cuma Bayar Rp179, Promo hingga 19 September
- Baznas RI Turun Tangan Bantu Perbaikan Gizi Balita di Kulonprogo
Advertisement
Advertisement