Advertisement

Promo November

Wah, Berdekatan dengan Orang Gemuk Bisa Tertular, Ini Alasannya

Newswire
Selasa, 29 Januari 2019 - 17:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Wah, Berdekatan dengan Orang Gemuk Bisa Tertular, Ini Alasannya Ilustrasi Obesitas - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Sebuah penelitian mengungkapkan berada di sekitar orang yang kelebihan berat badan dan memiliki hubungan kerabat yang erat dapat tertular. 

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal JAMA Pediatrics, tempat tinggal dan populasi memiliki pengaruh terhadap berat badan individu karena adanya penularan sosial. Setelah dilakukan penelitian, terungkap orangtua dan anak yang berada di tingkat populasi obesitas tinggi lebih cenderung bertambah berat badannya atau menjadi gemuk saat tinggal di sana, begitu juga sebaliknya. Komunitas tempat orangtua dan anak beradaptasi terbukti memberikan pengaruh yang kuat.

Advertisement

Selain itu, dari hasil penelitian juga terungkap seseorang memiliki peluang 57% lebih tinggi untuk menjadi gemuk apabila teman-temannya obesitas. Begitu juga apabila ada saudara kandung yang obesitas. Kemungkinan seseorang untuk menjadi gemuk sebesar 40% lebih tinggi.

Para peneliti mendasarkan teori pada studi ini berdasarkan perilaku merokok. Dalam teori disebutkan perilaku merokok lebih cenderung menyebar di antara teman dan keluarga. Begitu juga dengan orang-orang yang mengubah emosi. Penelitian terhadap perilaku merokok mengonfirmasi jejaring sosial secara teratur memengaruhi individu dalam banyak hal, termasuk penambahan berat badan secara fisik.

Hasil penelitian serupa pernah diterbitkan dalam New England Journal of Medicine. Para peneliti yang mengidentifikasi obesitas sebagai penularan sosial menemukan teman, saudara, atau pasangan yang mengalami obesitas dapat meningkatkan peluang individu menjadi gemuk dari 37% menjadi 57%. Melihat hasil penelitian, ahli dari Harvard Health Letter, Anthony Komaroff, MD memberikan analisisnya.

"Jika seseorang melihat temannya menjadi lebih berat dari waktu ke waktu, mereka dapat menerima kenaikan berat badan sebagai hal yang alami, bahkan tidak terhindarkan. Alih-alih berolahraga lebih banyak atau makan lebih sedikit ketika mengetahui berat badan mulai naik, seseorang tersebut akan menerimanya dan memilih untuk mengikuti arus serta bergabung dengan populasi," tuturnya seperti yang dikutip Okezone dari Cheat Sheet, Selasa (29/1/2019).

Sementara itu, menurut penulis penelitian. Leonard H. Epstein, Ph.D., dan Xiaozhong Wen, MD, Ph.D., penularan sosial dapat menjadi penyebab kemungkinan meningkatnya angka obesitas. "Gagasan bahwa obesitas itu menular dan dapat menyebar seperti virus adalah analogi yang brilian. Seseorang dapat mengadopsi kebiasaan orang-orang yang menghabiskan waktu bersamanya. Semakin lama paparan, maka semakin besar risikonya," pungkas Leonard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement