Advertisement
Awas! Tidak Sarapan Berbahaya Bagi Anak-anak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Melewatkan sarapan atau makan pagi bisa berdampak buruk bagi anak-anak. Tidak hanya dapat menurunkan daya pikir tetapi juga memengaruhi perilaku mereka di sekolah.
Hal ini disampaikan Guru Besar Pangan dan Gizi lPB, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS. Menurut dia, anak yang lapar karena belum sarapan cenderung bermasalah di sekolah dan suka menyalahkan orang lain.
Advertisement
"Jadi perut lapar karena tidak sarapan bukan hanya menyebabkan penurunan prestasi akademik tapi juga perilaku anak di sekolah. Anak yang perutnya lapar cenderung membuat masalah di sekolah," ujar Prof Ali dalam Kick Off Koko OIimpiade 2019 di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Samanta Ananta, M.Psi., seorang psikolog, menambahkan bahwa konsumsi sarapan sehat di pagi hari memang memiliki kaitan dengan produksi hormon bahagia. Itu sebabnya anak yang sarapan menu-menu sehat di pagi hari cenderung lebih terhindar dari perilaku bermasalah karena tingkat kecemasan yang lebih rendah.
"Tingkat kecemasan anak yang sarapan, lebih rendah dibandingkan yang tidak atau sarapan tidak sehat. Anak yang sarapan bergizi mengalami peningkatan kadar oksigen di otak yang pada gilirannya mendorong pelepasan hormon bahagia sehingga anak lebih bersemangat menjalani aktivitas di sekolah," imbuh dia.
Mengutip hasil Riset Kesehatan Dasar 2010, Prof Ali mengatakan bahwa ada sekitar 26,1 persen anak Indonesia yang hanya mengonsumsi air putih, teh, atau susu saat sarapan. Selain itu hanya 10,6 persen anak yang sarapannya mencukupi kebutuhan energi diatas 30 persen. Hal ini berarti anak tidak memiliki modal energi untuk memulai hari di sekolah.
"Kalau tanpa sarapan anak akan loyo. Nguap terus dan itu indikasi tubuh menagih sesuatu yaitu glukosa yang merupakan makanan otak. Kalau asupan glukosa kurang, dia tidak bisa menyerap informasi dengan baik," imbuh dia.
Menurut Prof Ali sarapan yang sehat adalah sarapan yang mengandung zat gizi beranekaragam mulai dari karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Itu berarti dalam seporsi menu sarapan, tidak hanya mengandung nasi tapi juga sayur mayur, lauk dan buah-buahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Badan Gizi Nasional Targetkan 82,9 Juta Orang Terima Makan Bergizi Gratis pada November 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Asal Semarang Terseret Ombak di Parangtritis: Pencarian Hari Keempat Masih Nihil
- Lebaran 2025, Pendapatan Pedagang Pantai Depok Anjlok hingga 50 Persen
- Produktivitas Padi di Bantul Capai 8 Ton Per Hektare, Melebihi Rata-rata Nasional
- Wali Kota Jogja Soroti Libur Lebaran Tak Seramai Tahun Lalu: Ada Penurunan Daya Beli Masyarakat
- DPRD DIY Siapkan Perda Pengelolaan Perfilman
Advertisement
Advertisement