Advertisement
Saat Tua, Perempuan Lebih Rentan Hipertensi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Faktanya, gender memang memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami hipertensi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007 dan 2013 Kementerian Kesehatan RI ditemukan bahwa prevalensi hipertensi pada perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Selama ini lebih banyak orang berpikir bahwa hipertensi merupakan kondisi yang paling sering terjadi pada laki-laki. Hal ini dipicu oleh pemikiran bahwa laki-laki lebih sulit menjaga gaya hidup yang baik ketimbang perempuan.
Advertisement
Namun, ternyata pada kenyataannya, hipertensi pada perempuan justru tidak sedikit jumlahnya. Hipertensi banyak melanda perempuan pada usia tua atau ketika memasuki menopause. Hal ini disebabkan oleh faktor hormonal. Pada usia dewasa muda, hipertensi memang cenderung terjadi pada laki-laki, tetapi pada usia 60 tahun ke atas, hipertensi justru banyak menyerang perempuan.
Saat usia semakin tua, produksi hormon estrogen semakin berkurang. Hal ini menimbulkan kerusakan lapisan sel dinding pembuluh darah (endotil) yang memicu terjadinya pembentukan plak yang meningkatkan tekanan darah. Selain itu, hipertensi pada perempuan juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan yang tidak diketahui penyebabnya.
Itulah sebabnya mengatur gaya hidup sejak dini sangat diperlukan untuk mencegah hipertensi terjadi. Apalagi hipertensi merupakan faktor risiko penyebab penyakit kardio-cerebro-vascular (KCV). Penyakit KCV merupakan penyebab kematian terbesar di dunia.
Persoalannya, kelainan KCV pada perempuan sering kurang diperhatikan dengan baik. Hal ini karena kurangnya kesadaran untuk mendeteksi faktor risiko penyakit KCV, seperti obesitas misalnya. Faktanya, masih dari hasil Riskesdas 2007, prevalensi obesitas pada perempuan adalah 29% sedangkan laki-laki sebanyak 7,7%. Soal kolesterol juga begitu, berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi perempuan 39,6% dan pria 30%. Semua kondisi ini berkaitan dengan hipertensi.
Hipertensi biasanya ditandai dengan gejala jantung berdebar-debar, sulit bernapas, mudah lelah, wajah memerah, dan hidung berdarah. Komplikasi yang dapat timbul dari hipertensi adalah strok, gagal ginjal, dan penyakit jantung.
Nah, untuk mencegah terjadinya hipertensi, setiap orang sebaiknya mulai menerapkan gaya hidup sehat. Pertama, mulai perhatikan pola makan yang baik, upayakan untuk mengurangi garam dalam menu makanan. Kedua, perhatikan berat badan jangan sampai obesitas. Berat badan berlebih dapat memicu peningkatan berat badan. Ketiga, hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Investigasi Kebocoran Soal ASPD, Guru SMPN 10 Jogja Tidak Terbukti Membocorkan Soal
- Jogja Food & Beverage Expo, Ajang Pebisnis Makanan Minuman Suguhkan Tren dan Inovasi
- Dua TPR Menuju Pantai Bakal Dipindah, Pemkab Gunungkidul Sediakan Rp2 Miliar untuk Pembebasan Lahan
- Disdikpora DIY Paparkan Cara Guru di Jogja Bocorkan Soal ASPD
- Polisi Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon
Advertisement