Advertisement

Ifan Seventeen Tak Kuasa Tahan Tangis saat Istri Dimakamkan

Newswire
Selasa, 25 Desember 2018 - 23:10 WIB
Laila Rochmatin
Ifan Seventeen Tak Kuasa Tahan Tangis saat Istri Dimakamkan Band Seventeen saat tampil di acara Panggung Hiburan Buruh, di Lapangan Ex Senayan Driving Golf, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017). - suara.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Jenazah istri Ifan Seventeen , Dylan Sahara telah dimakamkan di TPU Taman Arum, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (25/12/2018) sekitar pukul 13.00 WIB. Ifan turun langsung ke liang lahad, untuk memakamkan sang istri.

Ifan Seventeen ikut turun ke liang lahad saat jenazah sang istri dimakamkan. Setelah jenazah Dylan Sahara tertutup tanah, Ifan Seventeen kemudian naik ke atas. Seorang pria berbaju putih kemudian melantunkan azan.

Advertisement

Saat itu, terlihat kesedihan Ifan Seventeen karena harus ditinggalkan istri untuk selamanya. Pelantun Kemarin itu pun kemudian menangis. Hampir seluruh keluarga besar Dylan Sahara pun ikut menangis.

Dylan Sahara adalah korban tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018) malam. Saat tsunami terjadi, Dylan tengah menemani Ifan yang manggung bersama Seventeen di Tanjung Lesung Beach Resort. Namun saat tampil, tiba-tiba tsunami menerjang mereka dari belakang panggung.

Selain Dylan Sahara, tiga personel Seventeen ikut tewas yakni Andi Seventeen, Herman Sikumbang dan Bani Seventeen. Sementara di tempat yang sama, Aa Jimmy bersama istri ditemukan tewas. Sedangkan rekan Aa Jimmy, Ade Jigo harus kehilangan istri yang meninggal dunia, dan dua anaknya hingga kini belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

InJourney Layani 52.000 Keberangkatan Jemaah Calon Haji

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement