Advertisement

GANGGUAN JIWA: Ini Tanda Fisik Penderita Histeria

Redaksi Solopos
Kamis, 14 Agustus 2014 - 03:33 WIB
Laila Rochmatin
GANGGUAN JIWA: Ini Tanda Fisik Penderita Histeria Ilustrasi kemarahan (magforwomen.com)

Advertisement

Kita sering mendengar tentang istilah histeria. Apa sebenarnya gangguan psikologis ini?

 

Advertisement

Psikolog Awaludin Ramlan menerangkan seperti gangguan jiwa yang lain, histeria juga terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi kesulitan masalah hidup. Biasanya mengalami tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan dan pertentangan batin.

 

Menurut Awaludin, dalam menghadapi kesukaran hidup biasanya penderita histeria tak mampu menghadapi dengan cara yang wajar. "Yang terjadi adalah lari dan melepaskan tanggung jawab," katanya.

 

Histeria mengalami gejala fisik sebagai berikut:

 

1. Mengalami kelumpuhan

Biasanya melanda salah satu anggota fisik kelumpuhan yang terjadi secara tiba-tiba, padahal sebelumnya tidak merasakan apa-apa. Hal ini akibat tekanan atau pertentangan batin yang tidak dapat ia atasi.

 

2. Kram pada jari tangan

Disebabkan pula oleh tekanan perasaan, yang sering dialami pada profesi penulis yang berkarya melalui tulisan. Ada perang batin berkecamuk ketika si penulis menerima kenyataan bahwa tulisannya tidak mendapat sambutan dari pembaca.

 

3. Bagian tubuh kejang seketika

Ketika seluruh badan terasa kaku, tidak sadar diri, terkadang sangat keras, disertai teriakan serta keluhan, namun tidak mengeluarkan air mata -teriakan dan keluhan-keluhan, tapi tidak mengeluarkan air mata. Biasanya kejang tejadi pada siang hari selama beberapa menit, tapi keberlangsungannya bertahan lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

InJourney Layani 52.000 Keberangkatan Jemaah Calon Haji

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement