Advertisement
Justin Bieber Kritik Industri Musik: Artis Bukan Komoditas
Justin Bieber. - Istimewa/Instagram
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Justin Bieber menyampaikan kritik terbuka terhadap industri musik yang dinilainya kerap memperlakukan artis sebagai komoditas, bukan manusia, dalam unggahan reflektif di media sosial.
Penyanyi pop internasional tersebut menegaskan bahwa dirinya bukanlah sekadar "produk" yang dibentuk oleh tuntutan pasar, melainkan seorang manusia yang tengah menjalani proses pemulihan dan penemuan jati diri.
Advertisement
Pernyataan ini menjadi sorotan tajam mengingat perjalanan karier Bieber yang telah berada di bawah lampu sorot global sejak usia remaja.
Dalam unggahannya, Bieber membagikan potongan ayat Alkitab yang disertai dengan refleksi pribadi yang mendalam. Ia menekankan bahwa pesan yang ia sampaikan berasal dari seseorang yang telah melewati fase penyembuhan, bukan lagi sebagai korban.
BACA JUGA
“Saya tidak berbicara sebagai korban yang masih berdarah, saya berbicara sebagai seseorang yang telah dipulihkan. Saya tidak menginginkan balas dendam. Saya menginginkan penebusan,” tulis Bieber sebagaimana dikutip pada Minggu (28/12/2025).
Pernyataan tersebut menggarisbawahi transformasi pribadinya setelah bertahun-tahun berjuang melawan tekanan popularitas yang masif.
Bieber dengan tegas menolak stigma yang menempatkan artis sebagai komoditas semata. Ia berusaha mempertahankan kemanusiaannya di tengah tekanan mesin hiburan yang sering kali mengabaikan kesehatan mental para pelakunya.
“Saya bukan sebuah produk. Saya bukan apa yang dituntut industri. Saya adalah seorang anak,” lanjutnya. Ungkapan ini mencerminkan perjuangan panjang Bieber dalam menjaga identitas autentik di balik citra megabintang.
Memaafkan dan Menuntut Pembaruan Sistem
Meski mengaku telah memaafkan ketidakadilan yang dialaminya di masa lalu, Bieber menegaskan bahwa ia tidak akan melupakan dampak dari sistem yang ada. Baginya, memaafkan adalah cara agar rasa sakit tersebut tidak terus merusak dirinya secara internal.
Namun, Bieber memberikan kritik membangun bagi dunia hiburan. Ia bermimpi agar industri musik ke depan dapat bertransformasi menjadi lingkungan yang lebih sehat.
“Saya tidak ingin membakar industri musik. Saya ingin melihatnya diperbarui supaya menjadi lebih aman, lebih jujur, dan lebih manusiawi,” ungkap suami dari Hailey Bieber ini.
Perjalanan Refleksi yang Berkelanjutan
Keterbukaan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan Bieber. Sepanjang tahun 2025, ia tampak lebih introspektif terhadap kesehatan mentalnya:
- Juni 2025: Mengakui adanya masalah emosional berupa kemarahan (anger issue).
- Maret 2025: Mengungkapkan perasaan benci terhadap diri sendiri saat merasa tidak autentik demi menyenangkan orang lain.
Refleksi-refleksi ini menunjukkan sisi lain dari seorang figur publik yang tumbuh di bawah tekanan konstan, serta upayanya untuk menjadi teladan bagi para pendengar dalam menghadapi kerentanan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



